Sementara itu, Bapak Kuwu Desa Kalirahayu, Absori, menegaskan pentingnya ide kreatif semacam ini:
"Saya sangat bangga dan mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UMUS. Program seperti ini memberikan ilmu baru bagi masyarakat. Kalau bisa diterapkan secara berkelanjutan, pembuatan paving block dari sampah akan membantu mengurangi masalah sampah di desa sekaligus menambah nilai ekonomi."
Tak ketinggalan, Ketua RT 05, Bapak Nuridin, juga menambahkan pandangannya:
"Warga terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan semacam ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga membangun kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan. Saya berharap setelah KKN selesai, masyarakat tetap melanjutkan kebiasaan mengolah sampah agar lingkungan tetap bersih dan bermanfaat."
Harapan untuk Keberlanjutan Program
Program pembuatan paving block ini tidak berhenti hanya pada kegiatan praktik bersama. Mahasiswa KKN berharap masyarakat dapat menjadikannya sebagai kebiasaan berkelanjutan, bahkan membuka peluang usaha baru. Jika dikelola dengan baik, Desa Kalirahayu bukan hanya lebih bersih dan sehat, tetapi juga bisa menjadi desa percontohan pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.
Ke depan, diharapkan pemerintah desa, kelompok masyarakat, dan pihak luar dapat terus memberikan dukungan, baik berupa pelatihan lanjutan maupun bantuan alat produksi. Dengan begitu, pengelolaan sampah dapat menjadi gerakan bersama yang berdampak besar, bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga kesejahteraan warga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI