Penulis menanggapi sebuah opini pendidikan nasional yang terbit pada hari kamis 02 mei 2024, dengan judul "Pendidikan menguatkan ketahanan keluarga Nasional", yang di tulis oleh Dr. Dede Rubai Misbahul Alam, M.Pd. Beliau adalah ketua Dewan Masjid  Indonesia, sekaligus sekjen ICMI Kabupaten Subang.
Tanggapan penulis terkait opini tersebut bahwa salah satu faktor penunjang kesuksesan dalam pendidikan keluarga adalah Komunikasi, karena tidak sedikit dampak dari kurangnya komunikasi atau ketidaknyamanan dalam komunikasi Antara anak dan orang tua menjadi dampak negatif bagi anak itu sendiri, sebuah problematika saat ini dimana seorang anak akan cenderung mencari teman komukasi yang sefrekuensi  dan sesuai dengan kenyamanannya walaupun berada dalam ruang lingkup yang negatif, inilah yang menjadi alasan penulis ingin menanggapi dengan sebuah karya tulis yang berjudul " komunikasi sebagai penunjang kesuksesan pendidikan dalam keluarga".
Komunikasi dalam islam harus dilandasi dengan kelembutan dan rasa hormat agar tidak menyakiti perasaan dan menciptakan permusuhan, dalam Al Quran dijelaskan "Tiada suatu ucapan pun yang di ucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir". (Surat Qaaf  ayat : 18).
Menurut B. Carl I Hovland "komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) dengan menyampaikan rangsangan untuk mengubah prilaku orang lain", dan menurut Lasswell adalah "proses penyempaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media tertentu yang menimbulkan efek tertentu".
Komunikasi bisa juga disimpulkan sebagai bentuk kepedulian atau perhatian walaupun sesingkat apapun bentuknya, maka ini hal yang perlu diperhatikan secara serius oleh kita, Rosululloh Saw mencontohkan bagaimana berkomunikasi dengan keluarga yang selalu hangat sehingga tidak sedikit nasihat-nasihat berupa hadits yang tersampaikan kepada kita dari keterangan istri dan anak beliau.
Dengan demikian sangatlah jelas bahwa komunikasi menjadi salah satu faktor utama dan penunjang dalam menciptakan suasana hangat dan nyaman dalam keluarga, apalagi jika dikaitkan dengan pendidikan dalam keluarga, jelas akan sangat berdampak, baik positif atau negatif tergantung dari pembiasaan komunikasi yang dilakukan oleh keluarga tersebut. Isaac Asimov berkata " banyak konflik yang terjadi dalam rumah tangga, bahkan sampai retak, karena kurangnya komunikasi ".
Mengenai istilah keluarga, kurang lebih ada sekitar 332 kata disebutkan dalam al Quran, yang tersebar di dalam 114 surat. Jumlah yang cukup banyak ini menandakan bahwa Alloh Swt begitu memperhatikan keluarga sebagai cikal bakal penerus kehidupan, dan Alloh Swt menghendaki keluarga harus benar-benar menjadi peran yang maksimal dalam mencetak umat muslim dan sebagai pengemban amanah di bumi.
Keterkaitan Antara komunikasi dalam pendidikan keluarga adalah sebagai kunci dalam membentuk karakteristik seorang anak, serta dapat menciptakan lingkungan belajar dalam rumah yang mendukung dan memajukan perkembangan anak secara holistik, dengan melibatkan interaksi baik Antara orang tua dan anak, hal ini akan menjadi sangat berpengaruh pada tingkah laku kesehariannya baik di dalam ataupun di luar rumah, maka sudah seharusnya komunikasi yang baik di dalam keluarga harus kita ciptakan sejak dini.
Jika seorang anak sudah didukung dengan komunikasi baik dalam keluarganya maka akan cenderung termotivasi untuk melakukan hal-hal positif dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan apapun baik di dalam ataupun di luar rumahnya.
Inilah adalah harapan kita semua terciptanya generasi yang sadar dan termotivasi untuk melakukan hal-hal positif, sehingga terbentuknya lingkungan yang baik dan dinaungi oleh rahmat Alloh Swt, sesuai dengan Surat Al 'Araf ayat 56 : " Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harapan. Sesungguhnya rahmat alloh sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan".
Penulis merupakan mahasiswa program pascasarjana universitas islam 45 kota bekasi.