Mohon tunggu...
muhamad mardani
muhamad mardani Mohon Tunggu... Mahasiswa hukum tata negara

Mahasiswa hukum tata negara UIN malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membangun Ilmu Pengetahuan yang Bertanggung Jawab: Ontologi,Epistemologi dan Aksiologi dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan

3 Oktober 2025   21:53 Diperbarui: 3 Oktober 2025   21:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

PENDAHULUAN 

Ilmu pengetahuan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Dari penemuan-penemuan ilmiah yang telah mengubah dunia hingga aplikasi teknologi yang memudahkan kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan telah membawa dampak besar bagi masyarakat. Namun, di balik kemajuan ilmu pengetahuan, terdapat pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang bagaimana kita memperoleh pengetahuan dan bagaimana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk kebaikan manusia dan lingkungan.

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami bagaimana kita memperoleh pengetahuan dan bagaimana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk kebaikan manusia dan lingkungan. Ontologi, epistemologi, dan aksiologi adalah cabang-cabang filsafat ilmu yang sangat penting dalam memahami hal ini. Epistemologi membahas tentang bagaimana kita memperoleh pengetahuan yang benar dan apa yang disebut kebenaran, sedangkan aksiologi membahas tentang nilai dan etika dalam ilmu pengetahuan.

Ontologi, epistemologi, dan aksiologi adalah ketiganya cabang penting filsafat ilmu yang membantu kita memahami isu-isu ini. Epistemologi membahas bagaimana kita memperoleh pengetahuan sejati dan apa yang dianggap sebagai kebenaran, sementara aksiologi membahas nilai-nilai dan etika dalam sains.

Dalam artikel ini, saya akan membahas ontologi, epistemologi, dan aksiologi, serta bagaimana semua cabang filsafat ilmu ini dapat membantu kita memahami bagaimana kita memperoleh pengetahuan dan menggunakan ilmu pengetahuan untuk kebaikan manusia dan lingkungan.Kita akan mengeksplorasi konsep dasar epistemologi dan aksiologi, serta bagaimana cabang-cabang filsafat ilmu ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

ISI

Ilmu pengetahuan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Dari penemuan-penemuan ilmiah yang mengubah dunia hingga aplikasi teknologi yang memudahkan kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan telah membawa dampak besar bagi masyarakat. Namun, di balik kemajuan ilmu pengetahuan, terdapat pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang bagaimana kita memperoleh pengetahuan dan bagaimana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk kebaikan manusia dan lingkungan.Ontologi merupakan kajian mengenai apa yang ada.Ontologi mengeksplorasi sifat dari eksistensi sesuatu, seperti apa yang sebenarnya kita telaah dalam disiplin ilmu kita. Dalam ilmu sosial, misalnya, ontologi mengkaji tentang realitas sosial yang mencakup individu, komunitas, lapisan sosial, hingga lembaga yang berpengaruh terhadap perilaku. 

Ontologi adalah divisi dalam filsafat yang berfokus pada esensi dari eksistensi dan realitas. Ontologi menginvestigasi prinsip-prinsip rasional dari hal-hal yang ada dan berusaha memahami sifat dari segala sesuatu yang ada. Dalam konteks ilmu pengetahuan, ontologi mencakup beberapa elemen krusial seperti metodologis, sistematis, koheren, rasional, menyeluruh, radikal, dan universal. Di samping itu, ontologi dalam ilmu pengetahuan juga memiliki ciri khas tertentu, seperti merupakan ilmu yang berdasarkan penelitian, pengetahuan yang rasional dan objektif, serta menjunjung tinggi prinsip verifikasi dan keterbukaan. Tujuan utama dari ontologi dalam ilmu pengetahuan adalah untuk memahami esensi Ilmu Pengetahuan dan mengonfirmasi keberadaannya. Oleh karena itu, ontologi dalam ilmu pengetahuan adalah bidang yang sangat penting untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Ontologi adalah bagian dari filsafat yang mempelajari tentang esensi eksistensi dan realitas. Secara etimologis, istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani "ontos" yang berarti "yang ada" dan "logos" yang berarti "ilmu". Ontologi membahas mengenai prinsip-prinsip rasional dari hal-hal yang ada dan berusaha untuk memahami sifat dari yang ada. Dalam perspektif Islam, ontologi terkait dengan objek ilmu yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu objek materi dan objek non-materi. Objek materi dapat didengar, diamati, dan dirasakan, sedangkan objek non-materi tidak dapat diindera dengan cara tersebut. Ontologi ilmu pengetahuan membahas tentang esensi ilmu, objek pengetahuan, dan interaksi antara subjek dan objek dalam ilmu. Ontologi melakukan pengujian dan analisis terhadap ilmu pengetahuan untuk memvalidasi keberadaannya.

Filsafat ilmu memiliki beberapa cabang yang penting, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Menurut Jujun S. Suriasumantri, filsafat awalnya meliputi logika, etika, metafisika, dan politik, yang kemudian berkembang menjadi cabang-cabang filsafat yang lebih spesifik.(Dewi, 2021)

Selanjutnya, epistemologi dapat dijelaskan sebagai salah satu bidang dalam filsafat yang mengkaji makna dan lingkup pengetahuan, dasar-dasarnya, serta klaim bahwa individu memiliki pengetahuan. Azyumardi Azra menambahkan bahwa epistemologi adalah ilmu yang menganalisis keaslian, pemahaman, struktur, teknik, dan keabsahan ilmu. Oleh sebab itu, epistemologi merupakan disiplin yang menitikberatkan pada berbagai aspek yang berkaitan dengan pengetahuan dan dipelajari secara mendalam. Kajian dalam epistemologi meneliti bagaimana cara memperoleh pengetahuan, hal-hal apa yang harus diperhatikan untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat, apa yang dimaksud dengan kebenaran, dan apa saja syarat-syaratnya. Objek penelitian dalam epistemologi adalah mengeksplorasi bagaimana sesuatu muncul, cara kita mengetahui, serta perbedaan antara hal tersebut dengan hal lainnya, yang berkaitan dengan konteks ruang dan waktu dalam suatu aspek. Dengan demikian, dasar dalam tataran epistemologi ini adalah proses yang memungkinkan kita untuk memahami pengetahuan mengenai logika, etika, serta estetika, termasuk metode dan langkah-langkah untuk mencapai kebenaran ilmiah, moral yang baik, dan keindahan seni, serta apa yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah, keindahan seni, dan moralitas. Dari penjelasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa penelitian dalam epistemologi lebih menitikberatkan pada proses mendapatkan pengetahuan, aspek apa saja yang penting untuk diperhatikan agar pengetahuan yang didapatkan valid, apa yang dapat dianggap benar, serta kriteria yang berlaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun