Mohon tunggu...
Muhamad Imron Rosyadi
Muhamad Imron Rosyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Saya biasa dipanggil Imron

Seorang penulis konten di salah satu firma PR yang berada di Jakarta. Berpengalaman sebagai seorang jurnalis di salah satu media online di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Rasisme di Sepak Bola Italia: Mengakar Kuat, Berbunga Lebat

8 November 2019   10:54 Diperbarui: 9 November 2019   21:08 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romelu Lukaku (kanan) dan Mario Balotelli, dua pemain yang mengalami pelecehan rasis di Serie A Liga Italia musim ini. Foto: Istimewa.

"Kamu tidak bisa menghilangkan rasisme. Itu tak ubahnya seperti rokok. Kamu tidak bisa berhenti merokok jika kamu tidak ingin berhenti, dan kamu tidak bisa menghentikan rasisme jika orang-orang tidak mau melakukannya. Tapi aku akan melakukan apa pun yang aku bisa untuk membantu."

Seluruh elemen yang tergabung di dalam industri sepak bola Italia seharusnya mau belajar dari negara lain dalam memerangi rasisme. Tengok saja Inggris.

Premier League punya kampanye No Room for Racism sebagai upaya melawan rasisme. Selain itu, Jamie Carragher, mantan bek Liverpool, belum lama ini pun meminta maaf kepada Patrice Evra, mantan pemain belakang Manchester United, karena sempat memberikan dukungan bagi Luis Suarez setelah melontarkan ujaran rasial kepada Evra saat Suarez masih berseragam The Reds.

Sedangkan di Bundesliga, salah satu klubnya, Borussia Dortmund, berhasil mendapat penghargaan Equal Game 2019 dari UEFA lantaran upayanya dalam melawan rasisme dan diskriminasi.

Masih ada waktu bagi sepak bola Italia untuk berbenah sepenuhnya. Jangan sampai isu rasisme ini kembali menenggelamkan gairah sepak bola di Negeri Pizza yang sedang bangkit kembali setelah kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus musim lalu dan banyaknya pemain-pemain muda potensial di dalam skuat tim nasional Italia saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun