Mohon tunggu...
Muhamad Idris
Muhamad Idris Mohon Tunggu... Manusia/Pembelajar

Aku memperjuangkan hidup karena aku tau bahwa aku akan mati, semua yang telah aku perjuangkan akan dipertanggung jawabkan nanti ketika aku mati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan sebagai transformasi Budaya

16 Oktober 2025   23:06 Diperbarui: 16 Oktober 2025   23:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku awali tulisan ku yang pertama di kompasiana ini dengan topik pendidikan, karena hakikat suatu kemajuan bangsa yang besar akan sangat berubah derastis apabila sistem pendidikannya sudah sangat baik dan menjadi faktor yang diprioritaskan oleh suatu bangsa tersebut.

Kalau kita melihat definisi pendidikan entah itu melalui internet ataupun melalui buku-buku yang membahas tentang pendidikan, sangat tak terhitung jumlah nya karena banyak nya definisi-definisi yang sudah tersedia di buku ataupun di internet. Pendidikan adalah mesin tranformasi untuk mencetak pola pikir manusia dari angka nol samapai berubah menjadi angka satu, dari angka satu menjadi angka dua, dan seterusnya, begitulah definisi pendidikan yang dipaparkan langsung melalui seminar di kampus Institut Pendidikan Indonesia (IPI Garut), oleh Dr. Asep Nurjamin, M.Pd., (2024). Tujuan utama pendidikan adalah memanusiakan manusia, dan fungsi utama dari pendidikan adalah membantu siswa/peserta didik untuk membentuk kepribadiannya, atau menemukan kediriannya sendiri sebagai manusia, Prof. Umar Tirtarahardja (2010). Begitulah definisi pendidikan yang sudah saya temukan, dan saya sedikit mengambil kesimpulan dari beberapa definisi pendidikan yang sudah saya temukan, bahwa menurut saya Pendidikan adalah proses pembuangan sifat hewani yang berada dalam diri manusia, karena sasaran Pendidikan adalah manusia, karena hanya manusia yang mampu didik secara komprehensif dan sistematis. Hasil dari pendidikan tidak akan segera tampak, karena diperlukan satu generasi untuk melihat hasil akhir dari pendidikan itu. Oleh karena itu, apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya sudah terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan landasan serta asas-asas pendidikan.

Perlu dikemukakan bahwa kegiatan utama dalam pendidikan yang tercantum dalam UU RI No. 2/1989 ayat 1, pasal 1, bahwa kegiatan pendidikan meliputi tiga aspek.

1. Membimbing, dalam upaya pemantapan peribadi yang berbudi luhur, dan berbudaya agar semakin tampak peningkatan kualitas sumber manusia yang berperilaku berbeda dengan hewan dan mahluk lain yang ada di muka bumi.

2. Mengajar, dalam aspek ini, melihat manusia dari segi kognitif atau tingkat pemahamannya, dapat dibuktikan dengan luasnya wawasan, penguasaan pengetahuan yang mempuni

3. Melatih, artinya manusia yang bersetatus siswa atau peserta didik harus mempunyai kemahiran dalam berketerampilan untuk dimanfaatkan dimasa yang akan datang.

Seorang anak yang berpendidikan pasti akan dipengaruhi oleh tiga hal yang berperan dalam proses pendidikannya, yang pertama oleh keluarganya, kedua oleh lingkungan sekolah nya, dan yang ketiga oleh lingkungan masyarakat seperti teman sepergaulan atau orang-orang yang ada disekitarnya. Bayangkan saja apabila sekolah mempunyai aturan yang sangat ketat seperti peserta didik tidak boleh merokok, dan harus berpakaian rapih, serta harus mengutamakan kedisiplinan, tetapi dilingkungan yang lainnya diperbolehkan merokok dan berpakaian semaunya, dalam kedisiplinan pun kurang diperhatikan. Artinya ada kepincangan terhadap pendidikan bagi seorang anak tersebut, jadi pendidikan harus saling berkorelasi antara satu lingkungan dengan lingkungan lainnya, tetapi hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan di dalam dunia pendidikan. Tugas utama dalam pendidikan yaitu bagaimana caranya menyelaraskan masyarakat disuatu bangsa, agar terciptanya pendidikan yang saling berkaitan antara pusat-pusat pendidikan. 

Pendidikan sebagai transformasi budaya sudah sangat jelas, karena dalam kegiatan pendidikan sebagai wahana transfer ilmu pengetahuan, serta penerapan nilai budaya yang ada dalam suatu bangsa. 

Muncul lah pertanyaan apa yang dimaksud budaya?

Apa yang dimaksud seni?

Apa yang dimaksud tradisi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun