Mohon tunggu...
Muhammad ardian
Muhammad ardian Mohon Tunggu... Mahasiswa

tempat pulang ternyaman, hanya di sisimu #pencipta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Resume Ke-4. "Sejarah dan Perkembangan Filsafat Dakwah"

30 September 2025   21:42 Diperbarui: 30 September 2025   21:42 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sejarah dakwah Islam secara jelas memperlihatkan bahwa lahirnya filsafat dakwah bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba, melainkan berangkat dari kebutuhan mendasar untuk memberikan arah, landasan, dan makna yang lebih mendalam terhadap seluruh aktivitas dakwah yang dilakukan oleh umat Islam sepanjang masa. Pada masa Rasulullah SAW, dakwah disampaikan secara langsung melalui keteladanan hidup, praktik nyata dalam interaksi sosial, serta peneguhan akidah yang menyentuh hati para sahabat, sehingga dakwah kala itu lebih menekankan aspek moral, spiritual, dan pembentukan karakter. Namun, seiring berkembangnya zaman, para ulama merasa perlu untuk merumuskan dakwah secara lebih terstruktur dan sistematis agar ajaran Islam dapat ditransmisikan dengan metode yang tepat, disesuaikan dengan kondisi masyarakat, serta tetap terjaga keotentikannya.

 Dari sinilah filsafat dakwah perlahan berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri, tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyampaian ajaran semata, tetapi juga sebagai jembatan yang mengintegrasikan berbagai pendekatan seperti sosiologi, psikologi, komunikasi, bahkan teknologi modern untuk menjawab tantangan kehidupan yang semakin rumet. Transformasi orientasi dakwah dari masa ke masa membuktikan bahwa dakwah memiliki sifat dinamis, adaptif, dan kontekstual, sehingga mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat dengan cara yang tepat bagi setiap zamannya. 

Menurut saya, filsafat dakwah tidak cukup hanya dipahami sebagai teori belaka, tetapi harus ditempatkan sebagai kerangka berpikir kritis dan kreatif bagi para dai dalam merancang strategi dakwah yang lebih humanis, partisipatif, dan solutif, agar Islam tetap hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam dalam realitas kekinian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun