Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Potensi Diri (Hidup Hanya Dalam Rasa Khawatir)

16 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 16 Desember 2022   07:12 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup tak lepas dari masalah baik itu yang berasal dari internal maupun eksternal diri manusia.  Ketika menghadapi masalah maka respon diri tergantung pada pemahaman dan keyakinan yang dimiliki atas ilmu kehidupan.  Dan dengan ilmu kehidupan tersebut digunakan sebagai sarana untuk mengarungi dan menghadapi  masalah yang sedang atau akan dihadapi.

Banyak diri kita yang masuk rumah sakit gara gara mengalami kekhawatiran atas kondisi yang ada.  Bahkan tidak jarang sampai menjadikan diri hidup yang tak terkendali sehingga melewati batas-batas kehidupan akibat kecemasan yang menjadi rujukan aktivitas sehari hari.  Sehingga kecemasan mengakibatkan menjauh atau hilangnya titik keseimbangan yang seharusnya akan menuntun kepada kenikmatan dan kebahagiaan hidup di dunia ini

Tidak pernah diri merasakan nikmat dan bahagianya hidup ini dampak dari kekhawatiran yang membelenggu kehidupan karena tak pernah menyentuh dan memikirkan internal diri sebagai dari potensi hidup di dunia.  Pikiran yang ada hanya sekedar bagaimana menutupi atau menghilangkan kekhawatiran.  Hal ini mengakibatkan hidup hanya sekedar beridiologi pada ke"aku'an agar mampu menutupi kekhawatiran yang ada.

Fenomena yang ada sekarang banyak perilaku tidak baik menjadi sebuah alternatif kebiasaan baru bagaimana diri merespon atau menghilangkan kekhawatiran.  Mulai mencari  hiburan untuk sekedar tempat healing akibat sibuknya diri dengan pikiran atau aktivitas sampai dengan mendatangi tempat hiburan malam untuk melupakan rasa kekhawatiran yang dihadapi.  Bukan hilang rasa khawatir jika diobati dengan bentuk seperti itu malah mungkin hanya sekedar melupakan sejenak dan bahkan bisa menambah masalah baru ketika diri merehatkan pikir dengan mencari tempat-tempat seperti itu.  Namun ketika ini bentuk mencari dan pelampiasan berarti hidup diri kita dalam kondisi pemahaman yang keliru.

Kebiasaan yang mencari secara instan dan bukan mencari penyebab dari kekhawatiran adalah perilaku diri kita sekarang.  Padahal hal yang demikian bukan akan menyelesaikan masalah malah sebetulnya menambah "beban kehidupan" terutama dalam hal pikiran.  Dikatakan beban pikiran yang baru karena harus memikirkan biaya tambahan untuk obat instan yang bisa berupa tempat refreshing pikir atau obat-obat untuk penenang diri agar dapat mengurangi rasa khawatir dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah kerugian manakala hidup diri menjalani aktivitas seperti ini.  Padahal seharusnya diri hidup ini hanya sekedar menjalani bila diri memiliki pemahaman tentang hakekat diri dalam kehidupan kehidupan di dunia.  Karena sebetulnya semua sudah tersedia dan pasti dijamin bahwa diri manusia dapat hidup dengan kenikmatan dan kebahagiaan asalkan diri memulai dengan memahami potensi diri sampai dengan paham dengan ilmu yang seharusnya menjadi bekal dalam kehidupan.

Maka tugas mendudukkan sebuah "obyek/masalah" harus diutamakan dengan pendekatan pengetahuan yang benar.  Ketika ini dapat dilakukan inspirasi perjalanan hidup akan selalu muncul dalam menjalani aktivitas kehidupan.  Sehingga kecemasan yang merupakan salah satu bentuk "penyakit" yang ada dalam diri dapat dikelola bahkan mungkin dapat dihilangkan.  Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang muncul dari diri ketika mau "baca" dan "membaca" buku yang menjadi pedoman hidup manusia bukan pada pemahaman yang muncul dari diri manusia lain.

Mungkin akan menemukan sebuah pemahaman baru atau bahkan sebagai dekonstruksi pikir diri dalam mengenal dan mengelola diri secara maksimal agar mampu hidup di dunia ini dengan penuh kenikmatan dan kebahagiaan.  Karena pemahaman baru atau pengubahan pemahaman maka mungkin akan terasa asing.  Dan karena terasing inilah mungkin dapat dikatakan diri bagian orang yang kurang sehat akibat pola hidup yang menerima (namun tetap usaha) dengan kondisi yang dihadapi.

Pemahaman Khawatir

Sebuah ilustrasi sederhana tentang kekhawatiran diri dalam menghadapi kondisi yang akan dihadapi.  Misalkan suatu hari diri memiliki rencana untuk bepergian ke kota besar, namun diri sudah terlalu fokus dengan apa yang akan dilakukan  dan seperti sudah hidup disana.  Pemikiran dan pemenuhan keperluan kebutuhan disana telah banyak menyita pikiran diri sehingga melupakan aktivitas yang seharusnya dilakukan di sini.

Kondisi yang demikian seringkali menjadi sebuah kebiasaan yang sering diri kita lakukan. Hal ini mengakibatkan bekal yang seharusnya disiapkan dan bawa untuk kehidupan di kota besar menjadi lupa disiapkan akibat rasa khawatir diri dalam memikirkan sesuatu yang ada di kota besar tersebut. Padahal seharusnya pikiran diri kita memikirkan aktivitas yang dijalani sekarang bukan pikiran tentang aktivitas yang belum dijalani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun