Mohon tunggu...
Muhaiyan Siddiq
Muhaiyan Siddiq Mohon Tunggu... -

Mencari inspirasi baru dari pelosok nusantara hingga penjuru dunia..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggapai Cita-cita Masyarakat Yang Damai

8 Oktober 2011   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagaimana kita ketahui bahwauntuk meraih sukses disegala bidang adalah merupakan sebuah cita-cita seorang dan impian dalam mencapai tujuan.Maka dari itu seseorang harus paham akan sebuah tujuan, karena sebuah cita-cita dan impian yang dijadikan alat ini adalah sarana untuk beribadah,kalau saja kita paham bahwa cita-cita sukses itu dalam kontek muamalah.Maka ia akan dapat diterima dimanapun bila ia berjuang memenuhi cita-citanya.Untuk itulah perlu membangun suatu konsistensi bahwa perjuangan tidak boleh putus dan berhenti.Kemudian yang tidak kalah pentingnya ketika kita hijrah untuk  menggapai cita-citayg  diawali dengan iman,karena kekuatan iman ini adalah kekuatan spiritual.Keyakinan itulah yang harus mendorong diri seseorang dan keyakinan itulah yang harus mewarnai alur berpikir kita dalam membangun sebuah cita-cita ini,artinya apa ? Ego emosional,libido  yang kita miliki tidak perlu dipelihara kalau orang tersebut paham akan magna sebuah perjuangan dalam meraih cita-citanya.Yang ada bagaimana kita bisa dapat mengangkat derajat,missi,agar supaya cita-cita,kekuatan menggapai tujuan betul-betul diakui oleh orang lain untuk kepentingan sesama dalam hijrah.Maka arti dalam hijrah,untuk membuka diri dan kesadaran baru kepada seluruh jajaran.Kalau selama ini suka komflik,hijrah awalnya adalah berubah menjadi suasana “kebersamaan”.Kalau suasananya selama ini saling “Sikut” bagaimana  saling”membesarkan dan membangun sesama bangsa”.Kalau selama ini kita cenderung mencari kelemahan orang lain sesama bangsanya sendiri,bagaimana kita saling”menutupi kelemahan”sesama bangsa  sendiri.Kalau selama ini kita cenderung melakukan sifat “dengki dan bahkan cenderung membuat fitnah”,bagaimana kita membangun suasana yang lebih “bersahabat”.kalau  selama ini berprilaku “kasar” bagaimana kita lebih santun dalam hidup berbangsa dan bermasyarakat.Kalau selama ini kita tidak disiplin,bagaimana kedepan lebih disiplin dan patuh dengan aturan dan budaya setempat.Itulah tantangan,bagi sebuah cita-cita dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat yang damai,”jangan tanyakan apa yang Rakayat berikan padamu tapi tanyakanlah apa yang kamu berikan terhadap Rakyat”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun