Mohon tunggu...
Muhammad FachrizaNursaleh
Muhammad FachrizaNursaleh Mohon Tunggu... Jurnalis - saya muhammad fachriza nursaleh, saya adalah mahasiswa aktif jurusan ilmu komunikasi di universitas komputer Indonesia..

saya merupakan pribadi yang jujur disiplin dan mampu berinteraksi dengan baik. saya hobi olahraga renang dan basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rela Jualan Cuangki Untuk Biaya Sang Ibu

16 Januari 2024   20:30 Diperbarui: 16 Januari 2024   20:34 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jualan cuangki untuk biaya ibunya

Malki adalah seorang anak yang beranjak dewasa yang berumur 15 tahun terpaksa harus berhenti pendidikannya di kelas 3 smp dan lulus di tahun 2023 karena harus berjualan untuk menghidupi keluarganya. Ia tinggal dikontrakan kecil bersama ibunya yang berlokasi di dawuan 01, ibunda bernama ibu didih sang ibu mulai sakit sakitan disaat malki beranjak kelas 3 smp dan tidak bisa melanjutkan pekerjaanya, sementara sang ayah telah meninggal dunia dikarenakan sakit sejak malki berumur 2 tahun.

Malki memutuskan untuk mencari rupiah dengan cara menjual baso cuangki yang bertujuan untuk membantu sang ibu yang sedang terkapar sakit itu dari pukul 12.00 hingga habis namun begitu beliau memiliki tekat dan niat yang bagus untuk membantu ibunya yang seharusnya anak seusia itu harusnya bisa bermain dan bersenang senang namun milki memilih untuk mencari rupiah untuk melanjutkan kehidupannya.

Pendapatan milki sehari pun dapat terbilang cukup kecil karena dia harus menyetorkan sebagian hasil dari penjualan kepada bos nya dan milki hanya menerima bersihnya itu Rp. 80.000 dan hasilnya itu tiada sedikitpun yang iya ambil malah hasil jerit payahnya itu di berikan kepada sang ibu sepenuhnya untuk biaya makan sehari hari dan berobat sang ibu

Meski begitu malki tetap merasa senang dan bangga dengan apa yang malki kerjakan sekarang di bandingkan melihat anak anak yang seusinya hanya sibuk menghambur hamburkan uang saja padahal mereka tidak tau susahnya mencari uang itu susah, dan menurut malki semua orang pasti akan melewati fase tidak ada semangat dan mental yang menurun tapi yang paling penting menurutnya bagaimana kita bisa berusaha bangkit lagi.  

Dan yang membuat kita kuat itu bukan materi, bukan makanan melaikan semangat, semangat terus, semangat untuk membanggakan kedua orang tua saya. Dan dengan begitu malki menjadi tulang punggung keluarga dan dia rasa ekonomi dia membaik meningkat karena sudah sejak kecil dididik untuk jadi kuat jadi mandiri oleh orang tuanya

Dan masaah seberat apapun terima dulu dengan sabar karena bukan kita saja yang di uji orang lain pun di uji maka terimalah dengan lapang dada dan yakinkan pada diri kita "inama al usyi yusron fa inama al usyi yusron" Kalau sedang menghadapi persoalan apapun kata alquran Cepat katakan pada dirimu ini pasti mudah ini pasti bisa pasti ada solusinya Kalau sudah ada kepastian seperti itu kitanya bersemangat " Wa rofa na laka dzikrok" kalau sukses menjalaninya kami akan angkat nama dan kehormatanmu lebih tinggi dari sebelumnya yang pernah di raih.

Dan selain itu alasan saya untuk bisa menghidupi keluarga adalah untuk melihat orang tua bahagia di umurnya yang sudah mulai menua dan aku berusaha keras untuk mewujudkan senyuman indah di bibir ibuku dan sang ibu pun tidak pernah menuntut saya untuk sukses tapi saya terlalu sadar diri untuk membahagiakan orang tua saya dengan usaha dan doa saya. 

Dengar begitu saya pun tersentuh hati kecilnya yang sudah sebesar ini masih menuntut ini itu kepada orang tua saya sedangkan di luar sana masih banyak yang lebih membutuhkan dari pada saya serta masih banyak yang lebih kurang dari saya. Pesan saya sayangi kedua orang tua kalian selagi masih ada dan sehat jaga mereka seperti mereka menjaga kita sewaktu kecil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun