Mohon tunggu...
Muh. Arkham Januar Mubarok
Muh. Arkham Januar Mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pacaran terhadap Kesehatan Mental Remaja

23 September 2022   01:02 Diperbarui: 23 September 2022   01:06 2709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa remaja ialah istilah yang disematkan untuk mereka yang berumur di atas 10 atau 12 tahun. Tingkahnya yang penuh energik sering menjadi ciri untuk mengenalinya. Sebagian orang juga mengaggap bahwa masa remaja ialah masa pubertas, di mana setiap individu mulai mengalami perubahan fisik secara pesat seperti kematangan kerangka maupun seksual. Meskipun begitu, proses pubertas ini terjadi secara berangsur-angsur.

Menurut Santock, kita dapat mengetahui kapan seorang anak muda mengalami masa pubernya. Namun, untuk menetukan secara tepat kejadian awal dan akhir dari masa pubertas menurutnya sulit. Kemudian, menurut WHO pada tahun 1974 memberikan suatu definisi bahwa, remaja adalah dapat bersifat lebih konseptual dan WHO membagi tiga kemungkinan kriteria remaja yakni, biologis, psikologis dan sosial ekonomi. Sehingga secara lengkap definisi remaja tersebut berbunyi sebagai berikut:

  • Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda awal seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual.
  • Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
  • Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh berubah menjadi keadaan yang relatif lebih mandiri.

Dari definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa masa remaja bisa ditandai dengan perubahan fisik dan juga perubahan psikis. Dalam kasus ini, dapat diambil contoh seperti pada laki laki setelah mengalami mimpi basah dan pada perempuan setelah mengalami manarche atau haid. Setelah anak mengalami perubahan dengan ditandai contoh tadi, maka anak tersebut telah mengawali masa pubertas. Kemudian, WHO juga mengatakan bahwa batasan usia remaja adalah berusia 12 sampai 24 tahun. Sedangkan menurut Depkes RI batasan usia remaja adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.

Berkaitan dengan masa remaja atau pubertas ini,  tentunya terjadi pula perubahan pola fikir pada anak anak. Dimana, setiap individu mulai mengerti rasa tertarik dan empati terhadap lawan jenis. 

Sehingga pada masa remaja ini, banyak mereka yang mulai mengenal hubungan kisah percintaan atau bisa disebut pacaran. Dikhalayak umum, kisah percintaan dikalalangan remaja sudah menjadi hal yang biasa. Sebab banyak orang yang menggap hal ini adalah hal yang wajar atau normal.

Menurut Wikipedia, pacaran merupakan proses perkenalan antara dua individu yang biasanya sedang mencari kecocokan untuk bereproduksi melalui perkawinan. Namun sebagain orang menggap pacaran adalah suatu hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan yang sedang menjalin kisah cinta. Dengan begitu, dua orang tersebut akan merasakan sebuah kebahagiaan dan rasa nyaman yang menurut mereka tidak didapatkan oleh orang lain.

Mayoritas seseorang menjalani hubungan asmara karena untuk mencari kebahagiaan dan rasa ketenangan. Ketika dua individu telah merasakannya, mereka akan saling memberikan rasa cinta. Sebab mereka merasa ada kecocokan di dalamnya. Namun, disamping tujuan tersebut terdapat sebuah dampak negatif yang bisa mengganggu mental seseorang. Salah satunya ialah terganggunya konsentrasi fikiran.

Dalam prefektif psikologi pacaran sendiri dapat menimbulkan konsentrasi yang baik dan juga bisa menimbulkan konsentrasi yang buruk. Selain itu, pacaran juga bisa mengganggu bahkan mempengaruhi kesehatan fisik, gangguan mental dan lain-lain. Namun, hal itu terjadi tergantung dari hubungan pasangan yang dijalani. Sehungga dari prefektif psikologi ini dapat disimpulkan bahwa pacaran juga bisa mengganggu konsentrasi belajar para remaja.

Akhir-akhir ini, banyak sekali kasus remaja yang disebabkan karena hubungan asmara. Mulai dari pelecehan seksual, kekerasan, hamil diluar nikah bahkan ada yang sampai rela bunuh diri. Awalnya seseorang memang mencari pasangan adalah untuk mencari kebahagiaan, menghilangkan kesepian dan juga mencari kenyamanan. 

Namun, karena setiap orang memiliki niat yang berbeda-beda maka timbulah sebuah kelainan didalam hubungan asmara. Kelainan didalam hubungan asmara sering juga disebut sebagai istilah pacaran yang tidak sehat. Biasanya pasangan tersebut rela memberikan tubuh dan hatinya secara cuma cuma hanya untuk pasangannya. Menurut sebagian orang, kasus seperti ini sudah melanggar atau sudah melewati garis dari pengertian pacaran. Sebab mereka sudah melakukan hubungan diluar nikah.

Nah dari beberapa penjelasan di atas, dapat digaris bawahi bahwa pacaran adalah suatu hal yang normal terjadi pada anak remaja. Sebab mereka mulai tertarik kepada lawan jenis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun