Dengan melakukan diagnostik kesulitan belajar, hasilnya akan membantu semua pihak yang terkait dalam proses pembelajaran siswa. Mulai dari guru, dengan memahami latar belakang kesulitan siswa, maka guru dapat mengubah atau menyesuaikan strategi dan metode mengajarnya terhadap kemampuan siswa agar siswa dapat memahami penjelasan dari guru secara maksimal.Â
Dari siswa sendiri juga demikian, dengan memahami faktor-faktor kesulitannya dalam belajar, siswa dapat menghindari hal-hal yang menyulitkannya dalam belajar agar tidak lagi menjadi penghambat bagi siswa dalam memahami materi pelajaran.Â
Orang tua siswa juga akan mengerti tindakan yang tepat terhadap anaknya dengan memahami faktor kesulitan belajar anaknya. Jadi, diagnostic kesulitan belajar dilakukan agar dapat mengatasi kesulitan belajar siswa sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal serta dapat berkembang dengan baik.
Remedial teaching merupakan suatu usaha perubahan metode mengajar oleh seorang guru berdasarkan hasil analisa faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa. Remedial merupakan suatu sistem belajar yang dilakukan berdasarkan diaognosa yang kompherensif (menyeluruh), yang dimaksudkan untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang dialami siswa dalam belajar (Mukhtar dan Rusmini, 2001).
Remedial teaching hanya dapat dilakukan setelah memperoleh hasil atau kesimpulan dari diagnostik kesulitan belajar yang telah dilakukan sebelumnya. Remedial teaching dilakukan agar memudahkan siswa dalam belajar sehingga siswa dapat mencapai prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Â
Selain itu, dengan remedial teaching, siswa dapat memahami kemudahan dan kesulitannya dalam belajar sehingga siswa dapat memilih sendiri cara belajar atau fasilitas  belajar yang mendukung dan sesuai dengan gaya belajarnya serta siswa dapat menghindari hal-hal yang dapat menghambat proses belajarnya.
