Mohon tunggu...
MuhHazairin
MuhHazairin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Financial Planner | Suka cerita tentang film | Suka cerita tentang buku | Penyuka Fotografi | Suka Makan | Apalagi Travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemberian Terbaik Tuhan

13 September 2010   12:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:16 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_256628" align="alignleft" width="300" caption="(Sumber : bachtiarhidayat.co.cc)"][/caption]

Manusia hanyalah  salah satu makhluk Tuhan yang diberikan lebih banyak kesempurnaan dibandingkan ciptaan Tuhan yang lain. Dengan kesempurnaan yang diberikan Tuhan itu pulalah manusia menjalankan sifat-sifat untuk menjadi seorang pemimpin di muka bumi, akan tetapi tetap saja kehidupan masih merupakan rahasia Tuhan, sebaik-baik apapun manusia sebagai pemimpin merencanakan.

Seringkali dalam kehidupan kita banyak mempertanyakan keputusan Tuhan kepada hidup kita, mengapa kita miskin , mengapa kita kurang ganteng, mengapa diberikan tubuh yang pendek, mengapa  orang tua kita tidak jadi ini harusnya jadi itu, atau dengan kata lain kita selalu mengeluh dengan apa yang Tuhan telah Kodratkan kepada kita, dan selalu berkata bahwa Tuhan seharusnya mengabulkan keinginan kita yang itu, bukan yang ini...

Sayapun seringkali seperti itu, kehidupan yang saya hadapi sebagai manusia yang disaat lahirnya diberikan kekurangan banyak materi dibandingkan orang lain disekitar saya, keputusan Ayah saya untuk menolak Kolusi dari Pamannya yang berniat menjadikan beliau PNS sampai awal masuk kuliah masih aku sesali dan selalu menjadikan itu bahan untuk menyalahkan Ayahku ketika kami sekeluarga dilanda kekurangan. tapi seiring perkembangan pemikiran, saya pun menyadari bahwa inilah pemberian terbaik Tuhan untuk kehidupan kami sekeluarga, Alurnya pun sudah diciptakan sesuai dengan seberapa besar usaha yang kita lakukan.

Refleksi yang simpel yang saya lakukan pada awalnya ketika menganalisa tentang sifat pribadi yang saya bawa, ternyata menurut orang lain dan saya sendiri ternyata, saya adalah orang yang mempunyai sifat yang arogan, ambisius dengan apa yang harus saya capai dan kadang sifat itu membawa saya menjadi orang yang tidak mau menyerah dalam segala hal, tetapi kadang minder dengan kondisi  keuangan yang melilit kondisi keluargaku, seketika itu saya berpikir kalau saja saya dilahirkan dengan kondisi yang berkecukupan, mungkin selain arogan saya akan menjadi sombong dan tidak mau kalah bahkan untuk mencapai keinginan itu saya pasti akan mudah merendahkan bahkan melecehkan orang lain.

Ketika melihat kawan-kawan saya yang hidupnya berkecukupan pun saya berefleksi cukup dalam, karena dengan dasar sifat saya yang mudah gaul dengan siapa saja, tetapi dengan artian gaul tanpa membutuhkan biaya, sperti ngumpul di emperan, ngopi di warung kopi jalanan, atau backpaker dengan uang pas-pasan bahkan harus ngamen untuk bisa pulang kekostan, saya membayangkan bahwa ketika saya punya banyak uang saat mahasiswa pasti tempat mainan saya ada di Club-club malam, tempat bilyard, atau dengan kata lain tempat yang menghabiskan banyak uanglah, sayapun akhirnya mensyukuri dengan luar biasa pemberian Tuhan atas hidup saya.

Ketika Kelaparan pun saya mensyukuri sedemikian besar Pemberian lapar dan tidak punya uang yang diberikan Tuhan, karena dalam hati saya berkata, bahwa saya mampu tidak makan hanya tiga hari, setelah itu pasti saya tidak kuat lagi, dan di akhir hari ketiga saya kelaparan pun saya mendapatkan banyak rezeki untuk saya makan 3 hari berikutnya..Subhanallah..atau kalau saya tidak punya uang pas mahasiswa, satu kontrakan pasti kumpulin duit buat bareng-bareng masak dengan rice cooker dan mie rebus dan makannya bersama-sama dalam satu tampah, bayangkan kalau saya punya uang banyak, saya pasti tidak akan merasakan kebersamaan yang begitu indah bersama manusia ciptaan Tuhan yang lain..

Itulah hidup, yang patut kita lakukan hanyalah berusaha dan bersyukur, karena apapun yang kita dapatkan merupakan Pemberian Tuhan yang terbaik yang cocok untuk Hidup kita...

Salam

Muhamad Hazairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun