Mohon tunggu...
Mughni Baihaqi Edgar Ramadhan
Mughni Baihaqi Edgar Ramadhan Mohon Tunggu... Pelajar

membaca dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bika dan pelajaran meminjam

29 September 2025   10:10 Diperbarui: 29 September 2025   10:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika Kabi tahu, ia langsung menegur.
“Bika, mengambil barang orang lain tanpa izin sama saja dengan mencuri!”
“Tapi aku cuma pinjam kok, nanti juga ku kembalikan,” bela Bika.

Mereka akhirnya tetap bermain kapal itu bersama-sama di sungai kecil dekat rumah. Awalnya menyenangkan, tapi tiba-tiba arus sungai menjadi deras. Kapal itu hanyut.

“Ayo cepat kejar, Bika!” teriak Kabi.
“Aduh, aku jatuh!” Bika mengaduh kesakitan.
“Kamu tidak apa-apa? Tunggu di sini, biar aku kejar kapalnya!” kata Kabi.

Setelah berlari menyusuri sungai, Kabi akhirnya berhasil menemukan kapal itu. Sayangnya, kapal sudah rusak. Mereka pun pulang dengan perasaan bersalah.

Di rumah, mereka mendatangi Kak Sela.
“Kak… maafkan kami,” ucap Kabi pelan.
“Kenapa minta maaf?” tanya Sela curiga.
“Karena Bika sudah mengambil kapal Kakak tanpa izin. Kapalnya rusak saat kami mainkan,” jelas Kabi.

Bika ikut menunduk.
“Maafkan Bika, Kak. Bika enggak akan mencuri lagi…”

Sela tersenyum tipis.
“Bika, mencuri itu artinya mengambil barang orang lain diam-diam dengan niat memiliki selamanya. Kamu tidak mencuri, tapi yang kamu lakukan itu tetap salah. Itu namanya ghosob—mengambil barang orang lain tanpa izin karena merasa kenal, lalu berniat mengembalikannya. Hukumnya tetap haram.”

“Jadi… kami bukan pencuri?” tanya Bika ragu.
“Bukan. Tapi tetap saja tidak boleh. Karena kapal Kakak rusak, kalian harus membantu memperbaikinya,” jawab Sela tegas.

“Iya, Kak. Kami janji tidak akan mengulanginya lagi,” kata Bika dan Kabi bersamaan.

Sela menghela napas lega.
“Baiklah, Kakak maafkan. Tapi ingat, lain kali jangan ambil barang orang tanpa izin.”
“Janji, Kak!” jawab mereka berdua.

Sejak hari itu, Bika benar-benar belajar arti izin dan tanggung jawab. Ia sadar bahwa sekecil apapun barang, tetap harus ada sopan santun untuk meminjamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun