Mohon tunggu...
mufatdhal
mufatdhal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Novice Writer

Novice Writer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepemimpinan Strategis Tokoh Nasional Pasca Kemerdekaan Ditinjau dari Bidang Militer dan Bidang Energi

22 Mei 2024   11:39 Diperbarui: 22 Mei 2024   11:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terminologi Kepemimpinan dalam KBBI diinterpretasikan sebagai cara memimpin, sedangkan strategi adalah rencana yang cermat mengenai suatu kegiatan untuk mencapai sasaran tertentu. Secara umum Kepemimpinan Strategis dapat dirumuskan sebagai kemampuan seseorang dalam memimpin orang lain atau suatu kelompok untuk melakukan sebuah perubahan yang signifikan dalam mencapai sasaran tertentu dengan efektif.

Kepemimpinan strategis tidak hanya melihat kemampuan untuk memprediksi masa depan dan memiliki visi yang jelas, namun juga melihat kemampuan untuk tetap fleksibel serta memberdayakan individu lainnya agar dapat mengambil inisiatif dalam melakukan perubahan strategis. Pendekatan ini berdampak sangat signifikan dalam meningkatkan daya saing organisasi untuk mencapai kinerja diatas rata-rata.

Pemimpin yang efektif dalam strategi tidak hanya meramalkan dan membentuk visi ke depannya namun juga dapat memelihara fleksibilitas dan memberikan wewenang kepada orang lain dalam melakukan perubahan strategis. Pendekatan seperti ini mampu membantu organisasi dalam memperkuat sisi kompetitifnya sehingga diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal seperti yang diinginkan.

Selain itu, kepemimpinan strategis mencakup penentuan arah strategis, pemanfaatan dan pemeliharaan kompetensi serta pengembangan sumber daya manusia. Hal ini juga melibatkan pemeliharaan budaya organisasi yang efektif, penekanan pada praktik etis, dan pengembangan kontrol strategis. Menentukan arah strategik memerlukan visi dan kemampuan dalam menanamkan visi tersebut ke dalam seluruh elemen organisasi. Kompetensi inti yang berupa sumber daya dan kapabilitas dapat memberikan keuntungan dalam menciptakan keunggulan dalam  bersaing.

Pentingnya kepemimpinan strategis meningkat di masa-masa sekarang ini, di mana lingkungan menjadi sangat kompetitif dan organisasi sering kali mengalami turbulensi akibat perubahan kondisi yang sangat cepat. Pada masa pertengahan abad ke-20 dan sebelumnya, organisasi bisa bertahan dengan manajemen dan administrasi standar saja. Namun pada saat ini, tidak hanya diperlukan manajemen yang baik tetapi juga kepemimpinan yang kompeten dan berkualitas.

Seorang ahli terkemuka dalam manajemen yang bernama Stephen Covey menyatakan bahwa pemimpin sukses di abad ke-21 perlu memiliki visi, keberanian, dan kerendahan hati untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan serta emosi mereka. Selain itu, mereka harus mampu berperan sebagai agen perubahan. Hal ini menegaskan pentingnya kepemimpinan strategis dalam mengelola perubahan yang berkelanjutan dalam lingkungan yang dinamis.


Bidang Militer

Kepemimpinan strategis dalam bidang militer merupakan salah satu kunci dalam memastikan keamanan dan keberlanjutan sebuah negara. Seorang pemimpin militer yang strategis tidak hanya dituntut untuk memiliki visi yang jelas tentang pertahanan nasional tetapi juga kemampuan dalam merancang dan mengimplementasikan strategi yang efektif untuk menghadapi berbagai ancaman, baik internal maupun eksternal.

Dari sudut pandang bidang militer penulis mengambil seorang tokoh sebagai contoh yang telah melakukan kepemimpinan strategis ini dengan baik seperti misalnya Jenderal Sudirman  dimana beliau memainkan peran yang sangat penting dalam mengintegrasikan berbagai kekuatan bersenjata dari kelompok-kelompok perjuangan yang berbeda menjadi satu kesatuan yang solid yaitu TNI.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, terjadi ancaman eksternal yang berupa kedatangan pasukan sekutu dan NICA yang berusaha untuk mengembalikan kontrol kolonial Belanda. Oleh karena hal tersebut Pemerintah Indonesia membentuk Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI). Dan disinilah kompetensi kepemimpinan strategis Jenderal Sudirman sangat diperhitungkan karena telah berhasil mengkoordinasikan aksi militer serta pengambilan keputusan strategis di tengah situasi yang dinamis dan penuh tantangan.

Dalam situasi seperti ini Jenderal Sudirman memanfaatkan taktik perang gerilya yang efektif termasuk taktik penjepitan musuh sehingga membuat kebingungan dipihak lawan. Strategi ini tidak hanya efektif dalam medan perang tetapi juga meningkatkan moral dan semangat tempur di kalangan pejuang Indonesia. Kepemimpinan dan keberhasilan militer di bawah Jenderal Sudirman sangat berkontribusi pada pengakuan internasional terhadap kedaulatan Negara Indonesia, yang pada akhirnya membantu dalam perundingan dan penyelesaian konflik Indonesia dengan Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun