Mohon tunggu...
Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Semua Amal Rusak

20 Mei 2024   23:08 Diperbarui: 20 Mei 2024   23:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Semua Amal Rusak

Ketika telah melakukan satu aktivitas amal, biasanya kita merasa bahagia dan sekaligus bangga. Bahagia karena dapat melakukan aktivitas dengan sempurna dan bangga seolah telah mendapatkan balasan surga. 

Ketahuilah bahwa tidak semua amal yang kita lakukan akan diterima oleh Allah Swt. Ternyata banyak amal yang kita lakukan ternyata rusak atau sia-sia dan bahkan cenderung menimbulkan dosa yang baru.

Berikut ada enam perkara yang dapat merusak amal kita antara lain:
1. Al istighlal bi'uyubil kholqi.
Terlalu sibuk mencari aib orang lain sehingga lupa pada aib sendiri.

2. Qaswatul qulub.
Kesat hati atau hati yang keras. Hati yang tertutup dan berubah menjadi keras sehingga akan menjadikan diri menjadi angkuh dan sombong akibatnya tidak akan mau menerima kebenaran.


3. Hubbun dunya.
Terlalu mencintai dunia secara berlebihan sehingga mengabaikan akhirat.

4. Qillatul haya'.
Memiliki sedikit rasa malu. Rasa malu sangat dekat dengan keimanan. Sesuai dengan sabda Nabi dalam Hadits Shahih Bukhari, "Sesuangguhnya malu adalah sebagian dari iman". Malu yang dimaksud disini adalah malu kepada Allah untuk melakukan perbuatan yang keji. Jika seseorang sudah tidak memiliki rasa malu dan berbuat sesuka hati maka orang tesebut akan kehilangan keimanan dan lupa akan tuntunan agama.

5. Thulul amal.
Panjang angan-angan. Seseorang yang enggan untuk berbuat kebaikan karna merasa hidupnya masih lama di dunia ini. Sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh sahabat Ali Bin Abi Thalib r.a., Rasulullah berwasiat "yang saya sangat khawatirkan atas kamu adalah dua macam, yaitu panjang angan-angan dan menuruti hawa nafsu. Karena panjang angan-angan itu dapat melupakan akhirat dan menurutkan hawa nafsu itu menghalangi dari kebenaran (hak)."

6. Dhulmun la yantahi.
Berbuat kedzaliman yang tiada henti. Kedzaliman yang dilakukan bisa merusak semua amal baik yang dilakukan.

Semoga kita semua dapat menjalankan semua amal ibadah dengan penuh keihklasan dengan semata-mata hanya mengharap ridha Allah Swt. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun