2. Fokus pada makna:
Ingatlah bahwa esensi Lebaran adalah silaturahmi dan kebersamaan, bukan jumlah uang dalam ampao.
3. Komunikasi terbuka:
Jika merasa tidak nyaman dengan jumlah ampao yang diterima, komunikasikan dengan pemberi secara sopan dan penuh kasih sayang.
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah tradisi ampao lebaran seyogyanya dilandasi dengan keikhlasan dan rasa berbagi, bukan gengsi dan harga diri. Memberi dan menerima dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan adalah kunci untuk menjaga makna tradisi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!