Mohon tunggu...
Ryan Ari Rap
Ryan Ari Rap Mohon Tunggu... Penulis - Petani dan Penikmat Kopi, dari Desa untuk Indonesia

Baca. Baca. Baca. Menulis. Menulis. Menulis. Seorang pemuda dari desa nun jauh di kaki perbukitan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berkecimpung di bidang pemeberdayaan masyarakat dan dunia digital marketing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memperkenalkan Buku pada Anak Bukan Perkara Mudah

3 Juni 2020   12:15 Diperbarui: 3 Juni 2020   12:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi saya buku adalah satu kemewahan tersendiri. Memperkenalkan  buku pada anak adalah satu misi tersendiri dalam membersamai tumbuh kembang anak.  Di usia senja kelak, saya ingin anak-anak saya membawakan sebuah buku dan menceritakan kepada saya satu buku terbaik di tahun itu. 

Jauh sebelum kelahiran putri saya Nala, ada berbagai rencana yang dirancang agar nantinya ia tumbuh  bersama buku-buku. Sederhana saja, saya sebagai orang tua memiliki sedikit dendam masa kecil, sebab masa kecil saya kurang beruntung perihal buku. Itu sebabnya, saya ingin memperkenalkan buku pada anak-anak saya sejak dini. 

Anak Tidak Suka Buku Karena Gaway

Saya sepakat bahwa memperkenalkan buku pada anak bukan perkara yang mudah. Terlebih kita saat ini berada di era digital, yang mana segala sesuatu mulai beralih menjadi digital, tidak terkecuali buku.

Tapi poin pentingnya bukan pada perubahan konvensional menjadi digital. Akan tetapi, berada pada kemauan kita sebagai orang tua dalam menahan diri untuk tidak menggunakan perangkat digital di dekat anak kita. 

Tidak jarang, alih-alih anak dekat dengan buku, justru mereka lebih tertarik pada gawai.  Hal ini yang terjadi pada keponakan saya. Benar bahwa orang tuanya membelikan banyak buku anak, namun tidak pernah secara serius membersamai anaknya untuk mengenal buku. Silakan baca artikel: Dampak Penggunaan Gawai Bagi Perkembangan Anak Usia Dini

Alih-alih membuat waktu khusus bersama untuk membaca buku. Orang tua lebih sering disibukkan dengan gaway mereka. ada banyak alasan, karena pekerjaan, karena orderan jualan dan karena bergosip di media sosial. 

Memberi Contoh Adalah Kunci Memperkenalkan Buku Pada Anak

Memperkenalkan buku pada anak  membutuhkan proses panjang. Jangan berharap memiliki anak yang gemar membaca dan mencintai buku jika sebagai orang tua kita tidak pernah memberi contoh.

Jika kita hanya sibuk dengan pekerjaan, dengan gaway, tidak pernah memperlihatkan diri sedang asyik bersama buku. apa yang akan di contoh oleh anak-anak kita?

Saya sepakat dan ini yang saya praktikan kepada Nala, bagi saya memberikan contoh adalah syarat mutlak dalam memperkenalkan buku pada anak.  

Karena kebetulan saya penjual buku yang berangkat dari gemar membaca buku, baik untuk keperluan referensi atau membuat ulasan untuk penjualan buku. Maka, rutinitas saya bersama buku direkam oleh Nala sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Saya beruntung, karena sekali mendayung ada dua pekerjaan yang dapat saya selesaikan. Namun di luar itu, saya pun memiliki waktu khusus memperkenalkan buku yang sesuai dengan usia Nala. 

Memperkenalkan Buku Pada Anak Dengan Membacakan Buku Dengan Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun