Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama lengkap Mudjilestari tapi lebih sering disapa dengan Tari Abdullah profesi sebagai penulis, conten creator, dan motivator. Ibu dari 4 anak berstatus sebagai single parent. Berdarah campuran sunda - jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fajar Tak Seindah Cinta Senja

1 Juli 2020   17:00 Diperbarui: 1 Juli 2020   17:05 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Fajar/photo:dok.pri

Suasana sore di taman berselimut mendung. Senja memandang lelaki di hadapannya yang tengah menunduk sambil mengaduk pasir dengan ujung sepatunya. Penampilannya lusuh tak lagi gagah, wajahnya kusam dan sorot mata itu... Sorot mata tajam yang dulu selalu membuat jantung Senja berderap lebih kencang ketika menatapnya, kini begitu redup.
"Kamu masih menganggapku sahabat, kan?" tanya Senja pada lelaki itu.

"Aku tetap sahabatmu, apapun kondisimu," ulang Senja menegaskan.

Lelaki itu menyandarkan punggungnya pada bangku panjang, bibirnya menggigil, butiran keringat sebesar jagung membasahi keningnya.

"Aku akan temani kamu," ujar Senja berusaha meyakinkan. Lelaki itu menatap Senja, mencari kesungguhan dalam bening mata gadis itu, lalu menghela napas panjang.

"Tapi aku takut," gumam lelaki itu lirih.

"Hei..., mana Fajar yang kukenal? Fajar yang pemberani, yang disegani karena segudang prestasinya." Senja menepuk bahu lelaki itu.

"Tapi aku bukan Fajar yang dulu. Aku telah melakukan kesalahan besar, bermain dengan narkoba hingga kecanduan dan kehilangan segalanya," raung lelaki itu, bahunya berguncang, matanya basah. Senja menghela napas panjang, bukan salah Fajar sepenuhnya.

*

Fajar baru kehilangan Embun, adik perempuan satu-satunya. Hari-hari yang dilalui terasa berat ketika belum sepenuhnya ikhlas atas kepergian Embun. Sampai Fajar berkenalan dengan Amel, seorang model cantik yang berhasil memikat hati Fajar.

Ternyata Amel tak sebaik sangkanya, Amel suka mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat terlarang. Suatu hari saat ngobrol dengan Amel, gadis itu menawari serbuk putih dalam bungkusan kecil.

"Cobalah! Barang ini akan membuatmu tenang. Kamu akan merasa rileks, juga mengusir stres," kata Amel sambil mengajarkan pada Fajar cara memakai benda terkutuk itu. Sekali dua kali, Fajar menikmati sensasi melayang yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi barang tersebut, lama kelamaan Fajar pun tergantung pada obat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun