Siapa yang benar-benar menjangkau kelompok marjinal di tengah kompleksitas pembangunan Indonesia masih menjadi pertanyaan penting. Negara, meski memiliki banyak kebijakan, belum selalu efektif menjangkau akar rumput. Di sisi lain, pasar lebih fokus pada keuntungan ekonomi dan kerap mengabaikan keadilan sosial. Dalam celah inilah organisasi masyarakat sipil atau civil society organization hadir sebagai jembatan antara kebijakan negara dan logika pasar, mengubah akses menjadi aksi nyata demi keadilan sosial.
YCAB Foundation (Yayasan Cinta Anak Bangsa) adalah contoh nyata dari peran ini. Sejak berdiri pada 1999, YCAB berkomitmen membuka akses pendidikan dan ekonomi bagi kelompok rentan, terutama perempuan dan generasi muda. Dengan pendekatan impact-driven development, YCAB membangun ekosistem yang memadukan pendidikan, pelatihan, dan dukungan ekonomi. Â
Komitmen ini tercermin melalui program Karya Perempuan yang berkolaborasi dengan Meta melalui SheMeansBusiness. Program ini bertujuan memperkuat peran perempuan pelaku usaha mikro dengan meningkatkan literasi digital, keterampilan pemasaran, dan pemanfaatan teknologi komunikasi. Salah satu hasilnya adalah peluncuran katalog WhatsApp Business "50 Karya Perempuan Unggulan" pada 31 Maret 2022, yang mempromosikan produk kuliner, kerajinan, dan fashion dari lima puluh perempuan dampingan YCAB secara digital.Â
Inisiatif ini tidak hanya membuka akses ke pasar yang lebih luas, tetapi juga memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan bisnis digital. YCAB membuktikan bahwa pemberdayaan bisa sejalan dengan penguatan identitas dan daya saing produk perempuan di pasar. Di titik inilah YCAB menunjukkan perannya sebagai aktor strategis masyarakat sipil yang mampu menyatukan kepentingan sosial dan peluang pasar secara adil.
Dalam konteks program Karya Perempuan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pelaku UMKM, keterhubungan YCAB dengan negara menjadi relevan karena program ini secara langsung bersinggungan dengan agenda nasional dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM dan memperkuat peran perempuan dalam pembangunan.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan pemberdayaan perempuan dan digitalisasi UMKM sebagai prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Target peningkatan jumlah UMKM yang go digital juga menjadi bagian dari agenda besar pemerintah pascapandemi. Dalam konteks ini, program YCAB yang melatih perempuan untuk memanfaatkan teknologi digital seperti WhatsApp Business berada dalam garis yang searah dengan kebijakan negara.
YCAB menjalankan fungsi penting dalam memperkuat implementasi kebijakan publik di tingkat akar rumput. YCAB mengisi celah-celah yang belum optimal dijangkau negara, seperti akses pelatihan digital di kalangan perempuan yang tidak tergabung dalam koperasi formal atau kelompok binaan resmi.Â
Dengan demikian, dalam konteks relasinya dengan negara, YCAB berperan sebagai penyeimbang. Organisasi ini tidak menggantikan negara, tetapi mendorong negara untuk melihat lebih dalam kondisi kelompok marjinal dan memperbaiki pendekatan kebijakannya. YCAB menghadirkan realitas yang sering kali luput dari perencanaan negara, dan menawarkan intervensi yang lebih kontekstual, partisipatif, dan berorientasi pada dampak jangka panjang.
Keterkaitan YCAB Foundation sebagai CSO dengan Pasar