Ungkapan yang begitu indah dan menyejukan apa yang terucap dari lubuk hati yang paling dalam oleh Pak Suroto, staf tendik STIAMAK, lulusan sarjana ekonomi ini. Sebagaimana terkutip pada postingannya, "Saya bersyukur menjadi santri Kiai Tanjung,"ungkapnya tulus.
Ya indah...memang indah...seiring dan sejalan  nuansa bulan Ramadhan yang merupakan syahrul Magfiroh, bulan ampunan. Seperti terkutip pada nasihat Kiai Tanjung, "Ramadhan adalah diklat yang luar biasa untuk mengendalikan diri. Ramadhan adalah bulan pengampunan." Pun, Ramadhan menjadi bulan keberkahan, Ramadhan Mubarok.Â
Salah satu yang menyenangkan menjelang waktu berbuka di pinggir-pinggir jalan banyak berjejeran pkl/umkm menjajakan jajanannya, yang pengunjungnya juga banyak. Alhamdulillah...semoga berkah...berkah...berkah(menirukan ucapan yang memerankan "Ustadz Untung" yang gayanya lucu menggemaskan pada serial Amanah Wali yang diputar di salah satu stasiun televisi).
Dan...harus menambah rasa syukur, kata Pak Suroto yang berpose berwajah  bersih gantheng seperti masih bujang.. Yang jelas tidak seperti Rano Karno(apa... hubungannya ?!). Gambar saya juga jadi ikut-ikutan saya up load di di grup sebelah karena tersedot daya tarik aura Pak Roto, panggilan akrapnya. Terima kasih Pak... atas inspirasinya.