Kata Ramadhan terdiri dari 5 (lima) huruf yang setiap hurufnya memiliki makna yang sangat mulia untuk peningkatan kualitas kepribadian manusia. Meraih pahala atau kenikmatan seperti yang terkandung di dalam filosofi 5 (lima ) huruf bukan sesuatu yang mudah melainkan perlu ada upaya secara sungguh sungguh. Tidak ada sesuatu keberhasilan ditempuh dengan cara santai atau berpoya poya, sesuatu yang indah pasti diperoleh memerlukan kekuatan secara total.
Ibadah puasa ramadhan yang dilaksanakan secara sungguh sungguh akan berimplikasi kepada kenikmatan, kebahagiaan dan kesejahteraan di dunai, di alam kubur sampai besok di alam akherat. Makna 5 (lima) filosofi huruf yang terkandung dalam kata Ramadhan adalah;
Pertama, Huruf Ra: Rahmat (Rahmat dari Allah swt). Yaitu adanya kasih sayang dari Allah yang akan diberikan kepada setiap muslim yang sanggup menjalanakan ibadah puasa ramadhan. Kasih sayang menunjuk kepada adanya perhatian yang serius. Orang yang memiliki kasih sayang kepada sesuatu pasti akan selalu memberikan perhatian serius kepada sesuatu yang disayangi. Suatu pekerjaan akan menjadi mudah jika manusia itu menyayangi pekerjaan tersebut.
Sesuatu yang awalnya terasa sulit akan berubah terasa mudah jika orang tersebut menyanyi hal tersebut, sebaliknya sesuatu yang awalnya terasa indah dan mudah tetapi jika tidak ada rasa saying makan akan berubah menjadi jelek dan sulit. Rasa saying akan merubah sesuatu yang awalanya tidak baik menjadi baik, yang awalnya sulit menjasdi mudah, yang awalanya rumit menjadi sederhana.
Jika umat muslim yang menjalankan ibadah puasa ramadhan benar benar memperoleh kasih sayang dari Allah maka pasti selama hidup di dunia dan besok di akherat akan memperoleh perhatian serius dari Allah swt. Implikasinya manusia itu akan memperoleh kemudahan dalam segala urusan. Bawahan yang memperoleh kasih sayang dari atasan yang pasti akan diberikan banyak kemudahan, apalagi jika memperoleh perhatian serius dari Allah swt, maka sudah dapat dipastikan akan banyak menerima kebahagiaan di dunia maupun akherat.
 Kedua, Huruf Mim: Maghfirah (Ampunan dari Allah swt). Ampunan berarti menganggap selesai urusan meskipun ada kesalahan. Orang yang memperoleh pengampunan maka kesalahannya dianggap tidak ada. TKI yang tersandung kasus hukum jika memperoleh pengampunan dari keluarganya maka kesalahannya dianggap tidak ada. Umat Islam yang menjalankan ibadah puasa secara sungguh sungguh akan memeproleh ampunan dari Allah swt. Betapa nikmatnya umat Islam yang memperoleh ampunan dari Allah swt, memperroleh ampunan dari presiden saja sudah sangat bahagia apa lagi memperoleh ampunan dari Allah swt.
 Ketiga, Huruf Dhod: Dhommanun li al jannah (Jaminan untuk menggapai surga).Surga menjadi dambaan setiap manusia, karena surga merupakan tujuan akhir manusia hidup. Tidak ada yang bisa di bayangkan dan diceritakan keindahan dan kenikmatan di surga, oleh sebab itu tiket masuk surga tidak mudah dan murah. Surga adalah simbol kebahagiaan, kenikmatan, kesejahteraan yang tidak dapat digambarkan dengana kata akata. Tiket masuk surga tidak mudah, perlu usaha yang sungguh sungguh baik secara dhohir maupun batin. Tiket masuk surga dapat diganti dengan keberhasilan menjalankan ibadah puasa ramadhan yang dilaksanakan secara sungguh sungguh imaanan wahtisaban.
 Keempat, Huruf Alif: Amaanun min an nar (terhindar dari neraka). Neraka simbol kejelekan, kejahatan, penderitaan, penyiksaan. Oleh sebab itu neraka adalah sesuatu yang sangat ditakuti dan tidak disukai manusia. Orang yang masuk ke neraka adalah orang yang memiliki kepribadian yang jahat. Menghindari siksaan api neraka perlu upaya secara sungguh sungguh dan memerlukan proses yang sangat berat. Neraka sesuatu yang dihindari oleh setiap manusia, manusia tidak bisa lagi bisa membayangkan beratnya beban penderitaan yang ada di dalama neraka. Meskipun demikian, Allah swt jelas jelas menjanjikan bahwa orang yang berpuasa secara sunguh sungguh akan diselamatkan dari beratnya penderitaan atau siksa api neraka.
 Kelima, Huruf Nun: Nurullahi al Azizi al Hakim al Ghofuuri ar Rahiim (cahaya dari Allah SWT yang Maha Kuasa dan Bijaksana, Maha Pengampun dan Pengasih.). Cahaya dari Allah adalah hadiah atau imbalan yang tiada bandingnya. Cahaya itu dapata diibaratkan suatu penghargaan dari Allah swt. Penghargaan hanya akan diberikan kepada orang yang dinyatakan sukses atau berprestasi dalam hal tertentu. Penghargaan hanya diberikan kepada orang orang yang memiliki kelebihan atau prestasi yang lebih dibanding lainnya. Orang yang mampu melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan pantas di anggap memiliki nilai lebih yang layak di berikan penghargaan dari Allah swt. Artinya ibadah puasa ramadhan perlu dilaksanakans ecara sungguh sungguh tidak hanya menahan lapar dan haus. Tetapi juga menahan segala bisikan nafsu yang akan mengarahkan kepada perbuatan yang buruk.
 Ada tiga kategori orang yang menjalankan ibadah puasa ramadhan, yaitu puasanya orang awam (syiyamu al awam), yaitu puasanaya orang yang hanya menahan lapar dan haus. Puasanya orang khowas (siyamu al khowas) yaitu puasanya orang yang menahan lapar dan haus serta mampu menjaga penglihatan dan pendengaran dari hal hal yang negatif. Puasanya orang yang sangat khusus (syiyamu khowasil khowas), yaitu orang yang berpuasa dengan menjaga lapar, haus, menjaga penglihatan, pendengaran serta hatinya selalu ingat (dzikir) kepada Allah swt. Kandungan makna lima huruf hanay akan dapat didapat puasanya orang yang mampu menahan lapar, haus, penjaga pendengaran, penglihatan dan hatinya selalu ingat (dzikir) kepada Allah swt. Semoga seluruh umat Islam yang menjalankan ibadah puasa ramadhan tahun 1439 H ini mampu memeproleh imbalan seperti yang terkandung di dalam lima huruf dalam kosa kata "ramadhan". Amien.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI