Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasus Zefania Karina dan Malangnya Nasib Anak Korban Perceraian

10 Februari 2020   04:22 Diperbarui: 10 Februari 2020   04:46 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perceraian| Foto: Jatimtimes

Beberapa penilitian mengatakan, anak korban peceraian akan mengalami kondisi psikis dimana mereka tidak percaya akan hubungan dalam pernikahan. Bahkan, beberapa diantaranya suka menyendiri dan merasa terganggu secara mental.

Harusnya perceraian tidak berdampak kepada anak, dengan catatan kedua orang tua mereka melepas ego masing-masing demi sang buah hati.

Terkadang, diantara mantan suami dan istri masih sama-sama egois merekalah yang berhak atas anak mereka. Banyak kasus, anak dipisahkan dari ayahnya dan anak dipisahkan dari ibunya pasca perceraian.

Justru kondisi ini, sangat berdampak kurang baik terhadap para anak. Mereka tidak bisa mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya.

Harusnya, para orang tua berkomitmen dengan baik terhadap anak mereka meski sudah bercerai. Komitmen agar perpisahan mereka tidak berdampak pada anak, apapun itu kasus yang melatar belakangi perceraian mereka.

Jika salah satu merasa egois, merasa benar sendiri dan merasa berhak atas hak asuh anaknya, maka dampak terhadap anak makin besar adanya.

Termasuk tanggung jawab terhadap anak, juga harus dipegang teguh oleh orang tua. Perceraian memutus kewajiban suami kepada istri dan sebaliknya. Tapi tidak memutus kewajiban terhadap anaknya. Kewajiban memberi nafkah dan kewajiban memberikan kasih sayang.

Perceraian bukanlah sesuatu yang didambakan oleh pasangan manapun. Namun, jika perceraian tak bisa dielakkan, jangan jadikan anak sebagai korban akibat gagalnya rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun