Mohon tunggu...
Muaz Lho
Muaz Lho Mohon Tunggu... -

a joker card with a horse on a chess game

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup Anda Pasti Gagal part 2

25 September 2011   14:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:38 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebelumnya, agar tidak terjadi fitnah di antara kita, kepada reader yang belum membaca “hidup anda pasti gagal” diharapkan untuk membacanya terlebih dahulu karena ini adalah part 2 dari judul tersebut. enjoy!!

Awalnya saya ingin membuat tulisan ini dengan judul“menjalin hidup sukses di dunia” namun berhubung judulnya kurang eye-catchy maka saya memutuskan akan membuatnya dengan judul “hidup anda pasti gagal part-2”.

Pada tulisan kali ini saya akan memaparkan cara untuk menjalin hidup sukses di dunia. Mungkin banyak dari reader yang bertanya-tanya,”gimananya muaz lho ini?! Di part yang pertama dengan jelas dan tegas mengatakan bahwa hidup kita pasti gagal, berhubung hidup kita hanya sekali! Sekarang muaz lho malah menulis dengan tema yang bertolak-belakang??!?”. Atau mungkin reader beranggapan saya sudah menemukan sahabat seperti doraemon untuk mendapatkan kesempatan mengulang kehidupan.

Saya harap reader jangan emosi dulu, tarik lah napas dalam-dalam dan lanjutkan membaca.

Ya benar, pada tulisan saya yang pertama, dengan jelas dan vokal dipaparkan bahwa segala sesuatu pada percobaan pertama pasti menemui kesalahan dan kegagalan. Di sini saya tidak akan mendeskripsikan lebih lanjut ungkapan ini. Kepada reader yang belum membaca part-1 saya mohon untuk membacanya dulu agar terjadi kesepahaman di antara kita.

Beberapa jam setelah menulis dan posting “hidup anda pasti gagal” saya akui terjadi keraguan di dalam hati saya, apakah benar hidup kita pasti gagal? Mulai timbul pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan prinsip ini. Pertanyaan yang paling krusial adalah jika segala sesuatu pada percobaan pertama dapat dipastikan gagal, lantas bagaimana hidupnya para Nabi dan Rasul? Siapa yang berani mengatakan bahwa hidup mereka gagal selain mereka-mereka yang tidak mempercayai eksistensi tuhan. Namun, di satu sisi, tema yang saya angkat pada part 1 juga dapat dipertanggung-jawabkan. Tul gak?

Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa kalau sudah menyangkut Yang Maha Esa segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin dan sebaliknya. Sebenarnya teori ini sudah cukup menyelesaikan problema kita kali ini. Namun, jika kita berpikir hanya berhenti sampai teori ini, dapat dipastikan banyak dari reader bahkan saya sendiri tidak puas dengan hasil akhir tulisan ini. Oleh karenanya perlulah untuk dirujuk lebih lanjut.

Kembali pada pertanyaan apakah para Nabi dan Rasul juga terhitung sebagai orang yang gagal dalam kehidupan ini karena hidup hanya sekali, ternyata hal ini sudah tertulis dalam suatu buku yang luar biasa sekali dan sangat direkomendasikan kepada reader untuk membacanya. Tidak lain dan tidak bukan buku tersebut adalah Al Qur’an.

Mari kita simak:

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi tuhannya dengan mendapat rezeki” (Q.s Ali Imran : 169)

Di dalam Al Qur’an jelas tertera bahwa orang yang gugur di jalan Allah SWT tidak ada yang mati. Bahkan mereka mendapatkan “hidup” yang kedua di sisi tuhannya. Dapat disimpulkan bahwa hidupnya para Nabi dan Rasul adalah hidupnya orang yang sukses karena mendapatkan kesempatan hidup yang kedua, bahkan hidup mereka yang kedua berada di sisi Allah SWT.

Di dalam ayat tersebut juga dijelaskan lebih general bahwa tidak hanya para Nabi dan Rasul saja yang berhak mendapatkan kesempatan hidup kedua melainkan semua orang yang gugur di jalan Allah SWT. Sebagai contoh : orang-orang yang mati syahid dan para wali-wali Allah juga dapat di katakan hidup dan gugur di jalan Allah.

Lantas bagaimana nasib kita sekarang ini? Jelas tak mungkin bagi kita untuk menjadi Nabi apalagi Rasul dan tak perlu lah kita mengikuti para teroris yang mengatasnamakan jihad. Hei reader, kita tidak perlu berkecil hati. jika kita telaah lebih lanjut sebetulnya tidak hanya orang-orang yang jihad saja yang dapat kesempatan gugur di jalan Allah. Kita juga dapat lah boy karena Allah maha adil. Cukup kita ambil jalan tengahnya, caranya kita hajatkan segala sesuatu kebaikan yang kita lakukan hanya karena Allah semata. Agar tidak rancu ada baiknya saya mengambil contoh yang sama dengan contoh yang saya tulis pada part 1.

Reader menyatakan rasa sayang reader ke seorang cewek A.K.A nembak cewek. Hajatkan lah bahwa yang reader lakukan ini hanya karena Allah semata dan sesuai dengan sunnah Nabi untuk melanjutkan ke jenjang pelaminan.

Reader ingin menjadi ketua organisasi. tanamkanlah yang reader lakukan ini untuk kepentingan dan kemashlahatan umat.

Reader ingin membangun bisnis milyaran dolar dengan profit jutaan dolar. Niatkanlah bisnis yang reader jalankan ini hanya karena Allah dan untuk membantu membangun perekonomian islam.

Jelaslah sudah bahwa memang benar segala sesuatunya akan gagal pada percobaan pertama termasuk hidup kita. Untuk mendapatkan kesempatan kedua jalanlah di jalan Allah sampai titik darah penghabisan. Tidak hanya sukses di dunia namun juga kehidupan penuh rezeki di dunia dan akhirat yang akan kita dapatkan.

See you at the peak of mountain success

By. Muaz lho

Nb : *Komen anda akan sangat muaz lho damba-dambakan

*Friend request anda akan sangat muaz lho elu-elukan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun