Mohon tunggu...
Muamar Kadhafi
Muamar Kadhafi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Hii, I am Muammar Kadhafi, Please read the available articles and enjoy.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lahirnya Masyarakat Muslim (Buah pemikiran Fazlur Rahman, Sayyed Qutb, dan Syed Mahmudunnasir)

17 Desember 2020   02:49 Diperbarui: 17 Desember 2020   03:44 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Salah satu hal mendasar dan prinsip dalam kehidupan manusia adalah agama. Oleh karena itu, tak mengherankan jika interaksi antar pemeluk agama sejauh ini sering diwarnai ketegangan. Dalam hal ini umat beragama sering dihinggapi anggapan miring terhadap eksistensi agama lain. Di bawah bayang bayang klaim kebenaran (truth claim) yang menyertai pemahaman beragama, anggapan miring tersebut acapkali didemonstrasikan dengan pada sikap-sikap yang kurang manusiawi (destruktif). Dalam kasus Islam, sebenarnya Al-Qur'an telah memberikan menjelaskan yang cukup maksimal mengenai hubungan antar agama ini. Demikian juga Nabi Muhammad saw telah mencontohkan kepada umat dalam menyikapi perbedaan agama ini. Bahkan pengakuan terhadap eksistensi agama lain tersebut menjadi salah satu hal yang terkait dengan keimanan umat Islam.

Kondisi theologis bangsa Arab Pra islam

Bangsa Arab diketahui telah memiliki peradaban jauh sebelum Islam muncul disana. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa aspek peradaban Arab meliputi agama, politik, ekonomi dan seni budaya. Sejarawan muslim membagi penduduk Arab menjadi tiga kategori, yaitu: 1) al-'Arab al-Ba'idah: Arab Kuno; 2) 'Arab al-Arabiyah: Arab Pribumi; dan 3) al'Arab al-Musta'ribah: Arab pendatang. Eksistensi Arab Kuno tidak dapat terdeteksi oleh sejarah kecuali beberapa kaum yang dikisahkan dalam al-Quran dan kitab-kitab pendahulunya. Adapun Arab pribumi adalah dua golongan besar, yaitu Qahthaniyun dan 'Adnaniyun yang berasal dari Yaman dan merupakan keturunan Nabi Isma'il AS yang berdiam di Hijaz, Tahama, Nejad, Palmerah dan sekitarnya.

 

Peradaban Arab pra Islam sering pula dikenal dengan nama Era Jahiliyyah (kebodohan). Penamaan ini tidak murni dikarenakan kebodohan mereka dalam berbagai segi dan tidak berperadaban, namun karena ketiadaan pengetahuan mereka akan agama, tata cara kemasyarakatan, politik, dan pengetahuan tentang ke-Esaan Allah. Adapun dari segi fisik, mereka dinilai lebih sempurna dibanding orang-orang Eropa dalam berbagai organ tubuh, begitupula dalam sisi pertanian dan perekenomian yang telah maju. Disamping faktor teologis tersebut, mereka memiliki beberapa karakteristik khusus yang semakin memperkuat kesan Jahil (bodoh) pada mereka.

 

Diantara preseden buruk yang melekat pada Arab pra-Islam adalah kondisi dan kedudukan wanita yang dipandang sebelah mata, bahkan setengah manusia. Meskipun ditemukan beberapa kepala suku wanita di Mekkah, Madinah, Yaman dan sebagainya, namun jumlah mereka amat sedikit sekali. Di mata masyarakat mereka, wanita tidak ada harganya dan tidak lebih berharga dari barang dagangan di pasar. Beberapa pendapat bahkan lebih vulgar menyebutkan bahwa mereka tidak lebih dari binatang, wanita di anggap barang dan hewan ternak yang tidak memiliki hak, mengubur anak hidup hidup, dan kebodohan kebodohan lainya.

 

            Mengenai lahirnya masyarakat muslim ini Fazlur rahman merumuskan yang melatar belakangi lahirnya masyarakat muslim di antaranya ialah istilah istilah nya terkait 'kelompok' atau 'sekte' dalam Al Qur'an ialah : Hizb/Ahzab, Syiyah/Syiya, Ummah, dan Hanif. Sebelum Lahirnya Nabi Muhammad bangsa Arab memiliki komunitas yang besar antara lain Yahudi Kristen dan Paganis, dan selanjutnya bangsa arab sering disebut Jahiliyah karna dengan kebodohanya lantaran memandang wanita sebelah mata, membunuh wanita, dan kepercayaanya terhadap patung patung. Ini membuktikan bahwa kaum Yahudi dan Kristen mengalami kemerosotan teologis serta menyimpang dari pada ajaran agama nya yang telah di anugrahkan kepada mereka sebuah kitab taurat.

 

Penulis berpendapat bahwa Bangsa Yahudi dan kristen merupakan sekte, golongan, kelompok, atau komunitas yg di sebutkan oleh Fazlur Rahman yaitu Ahzab/hizb atau bahkan setara dengan Syiyah/Syiya. Sepengetahuan penulis Yahudi dan kristen adalah monotheisme yang mengalami penyimpangan dari ajaran Abraham(Ibrahim) dimana mereka membuat perjanjian baru dan menganggap Yesus adalah Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun