Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejuang Keluarga Beraksi Kembali

4 Mei 2023   09:10 Diperbarui: 4 Mei 2023   09:42 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri-tukang bubur ayam jalanan

Salah satu pejuang keluarga adalah tukang bubur ayam atau pedagang bubur ayam di jalan.  Setelah liburan panjang lebaran kini mereka mulai kembali melakukan kegiatan dagangnya.  Seperti pada foto diatas antrian pelanggan bubur ayam sudah mulai ramai kembali.  

Konsumen bubur ayam di kota Jakarta cukup besar di pagi hari.  Dari pengamatan di 5 lokasi pedagang bubur ayam di kota metropolitan ini nampak antrian pembeli jenis sarapan pagi ini.  Mulai dari pekerja kantor, ibu rumah tangga, tukang ojek, para lansia dan juga anak sekolah seringkali kehabisan mendapatkan makanan hangat ini.

ksmtour.com
ksmtour.com
Kiwil seorang pedagang bubur ayam yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di Jakarta setiap hari melayani paling sedikit 100 orang.  Dia bersama isterinya mempersiapkan bahan bubur ayam untuk 100 bungkus.  Bubur ayam hangat dan bahkan panas pada pembukaan dagangannya selalu laris.  Sangat jarang dagangannya tersisa.  

Setiap jam 6.00 pagi gerobak bubur ini sudah didorong ke lokasi tetap yang biasa di lalui oleh pelanggannya. Rata-rata jam 9-10 pagi dagangannya sudah ludes.  Pendapatan kotornya per hari berkisar satu juta rupiah (100 x Rp. 10.000).  Kadangkala penulis tergiur juga dengan pendapatan Tukang Bubur Ayam Gerobakan. 

Dari kelima Tukang Bubur serupa mereka juga mendapatkan penghasilan yang kurang lebih sama tetapi sebagian jauh lebih banyak. Merekapun juga hanya memerlukan waktu 4-5 jam untuk menjual habis dagangannya.

Libur panjang lebaran adalah juga kesempatan mereka menikmati jerih payah mereka bersama keluarga.  Perjuangan mereka untuk menghidupi keluarga dan khususnya pendidikan anak patut diacungkan jempol.  Mereka adalah pejuang tangguh yang tidak mudah menyerah pada penderitaan kehidupan. 

Hampir semua pengalaman Tukang Bubur Ayam adalah sebuah proses panjang.  Penghasilan kotor yang mereka dapatkan saat ini (1 juta per hari) adalah hasil sebuah perjalanan terjal menuju pedagang bubur ayam yang menetap.

nyatanyag.blogspot.co.uk
nyatanyag.blogspot.co.uk
Mereka adalah perantau tangguh dari desa yang merintis usaha mulai dengan berbagai upaya. Ada yang mengawalinya dengan menjadi tukang bangunan, tukang becak, pemulung, kenek mobil, dan penjual kecil berbagai makanan hingga akhirnya menemukan bentuk usaha seperti sekarang ini. "Wah kalo saya sih penuh penderitaan hidup dikota besar ini  bahkan tidak jarang tertipu orang waktu berusaha"  Seru Kiwil yang sudah kenyang dengan berbagai pengalaman hidup di Jakarta yang sangat keras.  

Perjalanan hidup berlanjut terus tetapi mereka sekarang merasa sedang memasuki jalan Tol karena mulai menikmati kenyamanan dari hasil penjualannya.  Perjuangan menghidupi keluarga tidak pernah selesai apalagi dengan pendidikan anak dan juga masa depan mereka.   Selamat Berjuang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun