Mohon tunggu...
Mualib Wijono
Mualib Wijono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lahir di Madiun Jawa Timur, lulus dari FMIPA Unair,lalu bekerja di perusahan yang memproduksi Heater, Thermocouple dan Furnace sebagai Manager Produksi. Kemudian mencoba sebagai sales dan jabatan terakhir sebagai Sales Manager.Setetah bekerja selama lebih dari 13 tahun, Beliau memutuskan untuk membuka usaha sendiri PT Alfa Fikrindo Utama dan PT Fawwazindo Ghina Persada. Kini selain menjabat sebagai Direktur kedua perusahaanya, beliau juga mendirikan SMPIT Alfawwaz dibawah Yayasan Bani Abdullah Ompak. Akhir-akhir ini dengan semangat berbagi, beliau aktip mengikuti organisasi dan mengisi berbagai seminar dan pelatihan yang berkaitan dengan perubahan mindset, karakter dan marketing. Beberapa lembaga dan perusahaan yang telah menggunakan jasanya antara lain, Radio Gema Annisa, Televisi Badar, SMA 1 Cikarang Pusat, BLK Bekasi dan lain sebagainya. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang tulisan beliau daoat dibaca di, http://forumwirausaha.blogspot.com/Bagi pembaca yang ingin berkomunikasi dengan beliau dapat menghubungi lewat email: info@fikrindo.com atau alfa_fikrindo@plasa.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemimpin yang Hebat

11 November 2013   17:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:18 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu ketika Ahcmad masih bekerja di perusahaan orang lain, Achmad mempunyai teman senior yang sangat prestatip. Senior ini, sebutlah namanya pak Aji, sebagai seorang Sales Manajer. Namun walaupun perusahaan menobatkan dia sebagai Sales Manager, dia tidak mempunyai anak buah. Ketika dia mengangkat anak buah selalu saja kandas ditengah jalan. Tetapi pak Aji ini memang hebat sebagai seorang sales personal. Mungkin dia salah satu orang yang bisa memimpin diri sendiri namun tidak bisa memimpin orang lain.

Suatu ketika Pak aji bersama karyawan yang lain, bersepakat untuk keluar dan mendirikan perusahaan sendiri. Karyawan yang diajaknya juga cukup potensial dan memegang peran penting di perusahaan. Sehingga ketika mau keluar pak Aji berkata kepada Achmad, “lihat sepeninggal saya perusahaan ini akan hancur” Achmad tidak tahu mengapa pak Aji mengeluarkan pernyataan ini. Apakah pak Aji meresa kecewa dengan perusahaan, sehingga dalam kata katanya terselap dedam kesumat.
Ketika itu Achmad menjadi Manajer Produksi. Ahcmad merasa tidak terima dengan pernyataan itu. Dan Achmad menangkap ada kesombongan, dalam pernyataan itu. Karena itu Achmad balas dengan kalimat yang tidak kalah sombongnya. “ Selama saya masih disini perusahaan ini tidak akan bangkrut. Jika bangkrut, tak ombe uyuhmu ( tak minum air kencingmu)”. Maksud Achmad mengeluarkan kalimat tersebut ingin memberi pelajaran agar pak aji tidak berbuat seperti itu. Untung perusahaan tersebut, tidak bangkrut. Wah andaikan bangkrut beneran, Achmad minum air kencing orang dong. He he he

Agar perusahaan tidak bangkrut, akhirnya Acmad pindah jadi sales, meskipun gajinya harus turun menjadi sepertujuhnya. Akhirnya Achmad bekerja keras, dan omzet yang peroleh tidak kalah banyak dengan omzet yang diperoleh oleh mantan seniornya. Setelah Achmad diangkat sebagai Sales Manager, dia membina beberapa sales. Ketika dia keluar dari perusahaan tersebut, dia meninggalkan 3 orang sales yang sangat potensial. Yang pada akhirnya membawa kemajuan perusahaan itu samapai saat ini.

Pembaca, pada kisah diatas, saya ingin mengajak anda untuk melihat satu sisi dari sipat pemimpin yang baik. Seorang pemimpin yang baik dan berhasil, bukanya dia berhasil memajukan perusahaan atau organisasi ketika dia menjabat, lalu bangkrut ketika dia meninggalkan perusahaan. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selain mampu membuat perusahaan atau organisasinya tumbuh ketika dia menjabat, juga perusahaan atau organisasi tetap akan tumbuh dan berkembang ketika dia sudah tidak menjabat lagi. Dia merasa sangat bangga apabila perusahaan akan terus tetap tumbuh dan berkembang, meskipun dia sudah tidak menjabat lagi. Dia merasa sedih dan gagal apabila sepeninggal dia perusahaan hancur. Karena itu ketika dia masih menjabat, berusaha untuk menerapkan kultur yang baik dan menyiapkan pengganti yang jauh lebih baik darinya. Dia tidak takut disaingi ketenarannya.

Sebaliknya pemimpin yang tidak baik, merasa dirinya yang pailing hebat. Karena itu, dia tidak ingin memiliki pengganti yang lebih hebat darinya. Sehingga dia bisa mengatakan dengan lantang pada dunia” kalau bukan saya, siapa lagi?. Lihat apa yang terjadi setelah saya pergi?”
Pemimpin terbaik adalah orang-orang yang memiliki cita-cita yang lebih besar bagi perusahaan mereka daripada diri sendiri. Mereka mengetahui bahwa kekuatan terbesar perusahaan atau organisasi terletak pada para pegawai dan budayanya.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun