Mohon tunggu...
M Topan Ketaren
M Topan Ketaren Mohon Tunggu... Konsultan Perkebunan (Advisor) at PalmCo Indonesia

Manajer senior dengan pengalaman 31 tahun di industri perkebunan. Bekerja dengan berorientasi pada detail dan pengembangan industri perkebunan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dunia Perkebunan - Dari Sawit, Karet, Kopi hingga Kakao

15 Juni 2025   22:55 Diperbarui: 15 Juni 2025   22:55 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi (M. Topan Ketaren)

Tak pernah terbayang sebelumnya bahwa perjalanan hidup saya akan begitu lekat dengan dunia perkebunan. Dari pagi yang basah oleh embun di Sumatera Utara hingga siang yang terik di lahan karet Jawa Timur, saya menapaki lebih dari tiga dekade perjalanan sebagai pelaku industri perkebunan di Indonesia. Di sepanjang jalan itu, saya telah mengelola dan mempelajari seluk-beluk tanaman unggulan negeri ini: kelapa sawit, karet, kopi, dan kakao.

Tulisan ini adalah refleksi dari pengalaman saya selama 31 tahun berkecimpung dalam industri yang tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga menyimpan tantangan luar biasa di dalamnya. Saya berharap apa yang saya ceritakan di sini bisa menjadi inspirasi sekaligus pembelajaran, terutama bagi generasi muda yang hendak mendedikasikan hidupnya untuk sektor agribisnis.

Awal Mula dan Cinta Pertama di Dunia Perkebunan

Saya mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian, dengan fokus pada Ilmu Tanah Universitas Sumatera Utara. Dunia pertanian sudah menarik minat saya sejak muda, tapi saya tidak tahu bahwa dunia perkebunanlah yang kelak menjadi panggilan hidup saya.

Pengalaman bekerja saya tertulis pada tahun 1988 di bulan April, sebagai Field Assistant Trainee di PT yang membesarkan saya, PP London Sumatra Indonesia Tbk, atau yang lebih dikenal dengan LONSUM. Saat itu saya ditempatkan di Sumatera Utara---sebuah pengalaman yang membuka mata saya tentang keras dan indahnya dunia perkebunan. Mulai dari menyusuri blok-blok sawit dengan sepatu boot yang penuh lumpur, hingga mencatat hasil panen harian dengan tangan yang dekil, saya belajar dari nol.

Periode itu penting bagi pembentukan karakter saya. Saya belajar disiplin, tanggung jawab, dan ketelitian. Perkebunan tidak mengenal kompromi: jika Anda teledor, produktivitas yang turun bisa menjadi konsekuensi yang mahal. Dari sana, saya mulai memahami bahwa mengelola perkebunan bukan sekadar soal teknis, tapi juga tentang manajemen sumber daya, manusia, dan alam itu sendiri.

Menapak Jejak 31 Tahun di Dunia Perkebunan: Dari Sawit, Karet, Kopi hingga Kakao

1. Sawit - Simbol Ketahanan dan Efisiensi

Sumber: Dokumentasi Pribadi (M. Topan Ketaren)
Sumber: Dokumentasi Pribadi (M. Topan Ketaren)

Kebetulan tanaman ini adalah tanaman yang saya tangani paling lama. Saya terlibat dalam pengelolaan sawit dari masa tanam hingga panen di berbagai daerah: Sumatera Utara, Sumatera Selatan, hingga Jawa Timur.

Sebagai Estate Manager, lalu naik menjadi Area Manager Agronomy selama lebih dari 12 tahun, saya menghadapi tantangan mulai dari pengendalian hama, pemupukan, sistem irigasi, hingga manajemen panen. Namun, satu prinsip yang saya tekankan adalah pentingnya data-driven management---setiap keputusan teknis harus berdasarkan pengamatan lapangan dan angka.

Saya juga sangat peduli dengan aspek keberlanjutan. Di zaman saya dulu, isu Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Organization for Standardization (ISO) perlahan sudah mulai menjadi sebuah hal yang saat ini disebut "tren". Saya memimpin beberapa inisiatif sertifikasi keberlanjutan, memastikan bahwa perkebunan yang saya kelola tidak hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan dan memiliki hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar.

2. Karet - Ketelatenan dan Ketahanan

Karet merupakan komoditas yang berbeda dari tanaman sawit dalam berbagai hal. Ia memerlukan ketelatenan, ketepatan dalam teknik penyadapan, dan kesabaran karena masa panennya tidak seintens sawit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun