Kemarin Poltak pergi ke pasar di belakang rumahnya (atau rumahnya yang di belakang pasar, gak jelas -- tergantung sudut pandang). Dia hendak membeli udang.
Poltak mendatangi kios ikan laut yang ikannya tampak segar. (Ciri ikan segar, tanya ChatGPT). Pemiliknya seorang perempuan paruh baya (status maritalnya tak ditanyakan).
Di situlah terjadi pelecehan seksual terhadap Poltak. Â "Sini, sayang." "Beli apa, sayang." "Udang ya, sayang." "Masih segar, lho, sayang." (Bukan Poltak, tapi udangnya yang masih segar.)
Poltak jengah. Dia teringat pada Berta yang setia menunggunya di rumah. Rasanya seperti diselingkuhi pedagang ikan di pasar.
"Berapa harga setengah kilo udang pancet, Bu."
"Tujuhpuluh lima ribu, sayang."
"Kurang ajar," kata Poltak dalam hati. "Ibu panggil sayang sayang gitu, malah beri harga mahal!" Meledak juga kekesalan Poltak.
"Ya, udah, sayang. Bayar tujuhpuluh ribu saja, sayang."
Sambil menenteng  pulang setengah kilo udang pancet, Poltak mengumpat dalam hati, "Masa ganti rugi pelecehan seksual hanya lima ribu rupiah!"
Hina bener, rasanya.
Ah, pantas banyak kejadian pelecehan seksual di negeri ini. Sanksinya menggoda pelaku mengulangi perbuatannya. (eFTe)