Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

[Sosiologi Kuburan] Memahami Kematian sebagai Tindakan Sosial Terakhir

24 Mei 2022   13:14 Diperbarui: 24 Mei 2022   19:45 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah masa depan (di latar depan) dan rumah masa lalu (di latar belakang) (Dokpri)

Ambil kasus Pak Karno (pseudonim)sebagai contoh.  Pada usia uzurnya, setelah berulang-kali masuk dan keluar rumah sakit, akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat di rumah saja.  Alasannya, dia tak ingin merepotkan keluarga dan ingin meninggal dengan tenang di tengah keluarga di dalam rumah sendiri.

Coba kita bedah motif Pak Karno itu. 

Pertama, motif "tidak ingin merepotkan keluarga". Ini motif tindakan rasional instrumental (rasional ekonomi). Pak Karno tidak mau keluarganya menghabiskan lebih banyak lagi uang dan tenaga untuk perawatannya di rumah sakit. Lebih baik uang digunakan untuk biaya sekolah cucu-cucunya dan kebutuhan hidup keluarga.

Kedua, motif "meninggal tenang di tengah keluarga."  Ini motif tindakan afektif. Pak Karno ingin dirawat dan didampingi keluarga sendiri dengan penuh kasih. Saat tiba waktunya, dia juga ingin keluarganya ikhlas melepas kepergiannya. 

Ketiga, motif "meninggal di dalam rumah".  Ini motif nilai.  Bagi Pak Karno, tempat meninggal dunia paling baik adalah di dalam rumah sendiri.  Bukan di luar rumah, apalagi di jalanan.itu

Dari tiga motif di atas, motif dominan Pak Karno  adalah  "meninggal tenang di tengah keluarga."   Dua motif lainnya bersifat pelengkap. 

Karena itu berdasar motifnya, kematian Pak Karno dapat digolongkan sebagai tindakan sosial afektif.  Tindakan dalam konteks interaksi sosial kasih antara Pak Karno dan anggota keluarganya.

Jelas kiranya  kematian bukan sesuatu yang berada di luar kesadaran manusia.  Setiap individu sadar pada suatu ketika akan berpulang ke rumah Sang Khalik. Kelak, jika waktunya tiba, setiap orang punya angan (harapan), semoga hal itu terjadi pada waktu, di tempat, dan dengan cara terbaik seturut ukuran-ukuran subjektifmya.

***

Momen kematian adalah tindakan sosial terakhir yang mungkin dilakukan setiap individu. Cara, waktu, dan tempat seseorang mati akan menentukan respon orang lain, khususnya anggota keluarga, merespon kematian itu.  

Apakah keluarga akan menerima kematian anggotanya dengan ikhlas, ditandai dengan kesiapan melakukan upacara pemakaman terbaik sesuai yang mungkin telah dipikirkan sebelumnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun