Kemarin siang, sekitar pukul 14.14 WIB, Engkong Felix lewat di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu. Dari arah Stasiun Pasar Minggu menuju Jalan Warungjati Barat.
Pas lewat di depan kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, di sebelah kiri, tampak ada event pasar buah dan sayuran segar. "Produk lagsung dari petani." Begitu promosi pada spanduk di pintu gerbang.
"Wah, kebetulan," pikir Engkong yang sudah semalaman tidak makan buah. Maklum, tidur nyenyak, sih.Â
"Pucuk dicinta, pucuk tiba." Iyalah, gak usah lebay bilang "ulam tiba" segala. Yang realistis saja.
Engkong langsung parkir mobil di tempat yang entah boleh atau tidak untuk parkir. Yah, kalau diderek Dishub juga, setidaknya dapat bahan untuk nulis artikel di Kompasiana. Â
Engkong langsung mendatangi lapak penjual buah-buahan berair. Aneka melon dan semangka. Mulai dari melon golden, melon rock, melon madu, melon luna (maya), sampai semangka manohara.
Kamu mungkin suka luna atau manohara. Engkong, tidak! Engkong suka golden.
"Melon golden berapa, Kang?"Â
"Sekilonya limabelas ribu saja, Pak," jawab Kang Melon, sebut saja begitu, sambil meringkas-ringkas dagangannya. Pukul 15.00 WIB tutup, mengejar waktu buka puasa.
Lha, waktu kok dikejar, ya. Tempus fugit. Kamu gak akan kuat. Biar dia aja.