Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Hantu Kakartana Goes to Kompasiana

1 November 2021   04:48 Diperbarui: 1 November 2021   05:39 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hantu cantik Yuki Onna, penjebak pria, dari Jepang (Foto: gajjah.com via idntimes.com)

"Hantu adalah fenomena irrasional yang harus dikisahkan secara rasional." -Felix Tani

Saya sudah pernah ingatkan Kompasianer Guido Arisso. Jangan kau bawa lagi hantu kakartana ke Kompasiana. Nanti habis dia dirisak Engkong Felix.  

Eh, Guido tak mau dengar. Dia ngotot hantu kakartana harus Go Kompasiana. Dibawanya lagilah si kakartana itu ke Kompasiana lewat artikel "Wina Wa, Memperistri Hantu karena Nafsu Duniawi." (K. 31/10/2021).  Sesuai dugaan, si kakartana langsung dirisak lagi oleh Engkong Felix.

Hantu kakartana itu menurut Guido adalah sosok perempuan superayu, kulit putih mulus, rambut mayang terurai, bodi seksi semlohai, dan mata sayu erotis. Tinggalnya di hutan-hutan Manggarai NTT sana. Siap menyergap perjaka tingting yang tersesat di hutan untuk disedot keperjakaannya sampai lemas bagai benang basah.

Kalau menilik sosoknya, menurut dugaan Engkong Felix, kakartana itu semacam hibrid Ratu Kecantikan Sejagat dan Ratu Film Biru. Dia dihukum buang ke hutan Manggarai karena tak bisa mengendalikan keliar-ganasan libidonya.

Itu hipotesa ngawur  tentang asal-usulnya. Tak guna dibantah. Orang Manggarai sendiri  juga tak tahu siapa yang melepas kakartana ke hutan mereka. 

Ada dugaan kakartana itu pegawai astral Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tugasnya menjaga hutan dari ulah pembalak liar. Tapi itu sulit dibuktikan karena tak masuk di akal.

Sama tak masuk diakal juga cerita Guido tentang perilaku wina wa di Manggarai tempo dulu.  Wina wa itu perilaku manusia laki memperistri hantu demi pemuasan nafsu duniawi, antara lain seks.

Menurut Engkong Felix, perilaku wina ma mustahil dilakukan terhadap kakartana. Sebabnya, kakartana itu semacam durjani (bentuk feminin dari durjana) pengisap keperjakaan lelaki muda. Jadi, mustahillah dia mau terikat perkawinan monoandri dengan seorang lelaki. Apalagi kawin dengan bapak-bapak yang sudah kehilangan keperjakaan ... berapa kali (?),  ratusan.

Menurut cerita Guido dalam artikel-artikel terdahulu, kakartana itu mahluk halus soliter. Itu sudah kodradnya. Tindakannya bersifat searah. Malu-malu mau. Tidak mau terlihat, tapi doyan menyergap perjaka muda yang tersesat di hutan. Setelah menghisap keperjakaan si pemuda malang, dia pergi menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun