Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulislah Seperti Membangun Borobudur

14 Mei 2020   17:15 Diperbarui: 15 Mei 2020   05:46 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Borobudur (tribunnews.com)

Berdasar subjektivitasnya, setiap penulis sudah punya persepsi sendiri tentang bangun tulisan yang indah.

Tamsil keindahan Candi Borobudur hanya untuk memahami pola umumnya saja.   

Sebagai sebuah mahakarya arsitektur, Candi Borobudur itu bangun sempurna. Strukturnya kokoh, fungsional, dan indah.  

Demikian pula selayaknya sebuah tulisan. Idealnya dibangun sebagai struktur yang kokoh, fungsional dan indah secara keseluruhan.

Borobudur dibangun dari ratusan ribu balok batu yang saling taut lewat takikan, getakan, lobang dan pen, serta ekor burung.  

Saling-taut  antar balok batu itu membentuk struktur piramida yang indah dan kokoh. Mulai dari  dasarnya "kamadhatu", kehidupan rendah. Lalu "rupadhatu", kehidupan tinggi di tengah. Hingga "arupadhatu", nirwana di puncaknya.

Nirwana itu adalah simpulan kukuh untuk sebuah  kehidupan yang meningkat dari taraf rendah ke taraf tinggi.

Begitu pula sebuah tulisan, entah esai, prosa maupun puisi, idealnya dibangun kokoh dan indah seperti Borobudur.  

Sebuah tulisan dibangun dari ratusan atau ribuan kata.  Kata-kata bertaut menjadi kalimat. Kalimat bertaut membentuk paragraf. Secara keseluruhan lalu mewujudkan struktur piramida.  

Kesimpulan tulisan itu ibarat arupadhatu. Dia kukuh dan indah jika didasarkan pada kamadhatu dan rupadhatu. Itulah fondasi data dan argumen-argumen yang kuat.    

Keindahan sebuah tulisan secara keseluruhan juga ditentukan pilihan "batu" penyusunnya yaitu kosa kata.  Juga oleh teknik penautan antar "batu"atau kata itu.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun