Mohon tunggu...
Agung Nugroho
Agung Nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman IPB

Wonogiri, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Evie dan Kupu-kupu

2 Oktober 2020   06:12 Diperbarui: 2 Oktober 2020   07:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Belakangan saya ikut mengamati peristiwa perusakan masjid di Bandung dan di Tangerang. Memang benar kata Evie, pecinta kupu kupu dari Papua. Nasionalisme ibarat sayap kupu-kupu; cantik, berwarna warni, tetapi mudah rapuh.

Lihat! gampang sekali melukai Ibu pertiwi. Sekali luka sulit menyembuhkan diri. Sekali luka akan terkenang lama ingatan dan rasa luka itu.

"Suatu kali Evie pernah berkata bahwa awalnya ia bisa kepincut dengan serangga cantik bernama kupu-kupu adalah kerena Evie sangat suka dengan keindahan sayapnya. Mungkin memang sudah begitu seharusnya, Nasionalisme pun harus diawali dengan keindahan."

"Selama ini kita selalu disodori fakta mengenai bobrok dan buruknya (babak belurnya) negeri ini. membanjiri layar kaca. Lalu kapan kita diajari untuk mencintai negeri ini? padahal mencintai iru sendiri haruslah dimulai dari keindahan."

Seandainya negriku

Seperti rahim ibu

Merawat kehidupan

Menguatkan yang rapuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun