Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Kedudukan Bisa Mendorong Kebaikan

2 Mei 2019   19:31 Diperbarui: 2 Mei 2019   20:18 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang tadi ketika hendak memasuki masjid untuk menunaikan sholat dhuhur berjamaah, saya melihat salah seorang jajaran direksi perusahaan sedang berjalan menuju ke masjid. Berada di samping kanan dan kiri si Direktur adalah direksi anak perusahaan dan beberapa pejabat perusahaan lainnya. Rupa-rupanya si Direktur dan beberapa anak buahnya juga hendak menunaikan sholat Dhuhur.

Sore harinya ketika habis menunaikan sholat Maghrib di masjid komplek perusahaan, saya bercakap-cakap dengan seorang teman di depan lobi gedung kantor. Tampak dari kejauhan si Direktur datang dari arah masjid bersama beberapa orang anak buahnya, pejabat satu level di bawah direksi. 

Ternyata mereka barusan menunaikan sholat Maghrib berjamaah pula di masjid. Sejenak saya berbincang sebentar dengan si Direktur sebelum dia berlalu pergi menuju ke ruangannya.

Saya ingin menggambarkan betapa kekuasaan, kedudukan bisa menjadi kekuatan yang dahsyat untuk mengajak orang lain ke dalam kebaikan. Terbukti dari kejadian di atas, ketika si Direktur memutuskan untuk sholat berjamaah di masjid, maka secara otomatis anak buah yang sedang bersama atau berada di dekatnya akan serta merta mengikutinya. Entah terpaksa atau tidak, nyatanya mereka para anak buah mengikuti kemana si Direktur itu pergi.

Seringkali saya juga tahu beberapa orang teman menjadikan olahraga golf sebagai ajang taruhan, siapa yang kalah harus merelakan uangnya diambil oleh yang menang. Bukan hanya dengan mata uang rupiah, bertaruh dalam mata uang USD juga merupakan suatu yang lumrah bagi mereka. 

Apalagi kalau yang mengundang permainan golf adalah Bos mereka, dengan bersemangat mereka akan datang meskipun dalam permainan penuh dengan taruhan. Barangkali mereka terpaksa, merasa tidak enak atau bahkan ada yang menikmati ajakan taruhan dari Bos dalam permainan golf. Kalau bos mengajak ke tempat hiburan malam, beberapa orang juga akan ikut menemaninya.


Kekuasaan memiliki pengaruh besar untuk mengarahkan, menggerakkan, mengajak orang lain, anak buah, kolega pada aktivitas yang diinginkan penguasa. Oleh karenanya untuk menjadikan agar karyawan perusahaan lebih religius maka cukup sederhana cara yang bisa diambil. 

Cukup para direktur, pejabat perusahaan tersebut setiap azan waktu sholat berkumandang maka segera hentikan segenap aktivitas, meeting, dan segera bergegas menuju masjid. 

Tindakan ini pasti akan diikuti oleh para anak buahnya. Mungkin pada mulanya mereka akan merasa terpaksa, namun lama kelamaan pasti akan dengan penuh keikhlasan menjalankannya sendiri.

Sesungguhnya semua manusia memiliki kekuasaannya masing-masing. Seorang ayah menjadi penguasa di keluarganya, panutan bagi istri dan anak-anaknya. Apabila seorang ayah selalu mengajak keluarganya untuk rajin bersedekah, mana mungkin keluarganya tidak mengikutinya.

Janganlah kita meremehkan diri sendiri sebagai orang yang tak berpengaruh. Semiskin-miskinnya kita, tetaplah kita menjadi manusia yang punya pengaruh bagi orang lain tanpa kita menyadarinya. Dan ingatlah perilaku kita akan mempengaruhi orang lain. Perilaku baik akan menjadi amalan kebaikan ketika ditiru orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun