Mohon tunggu...
M Firmansyah
M Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Evaluasi Kekalahan Prabowo-Sandi dan Tantangan Rekonsiliasi Segera oleh Jokowi-Ma'ruf

30 Juni 2019   22:13 Diperbarui: 30 Juni 2019   22:33 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini lanjutan dari Evaluasi kenapa prabowo-sandi kalah yang langsung jadi artikel favorite selama dua hari, pada tulisan itu dijelaskan faktor kekalahan prabowo yg membuat suara wong cilik, islam abangan dan kaum islam moderat sebagai suara penentu tidak berlabuh ke barisan prabowo, pada tulisan kali ini akan membeberkan alasan-alasan yg membuat kaum minoritas tak menjatuhkan pilihannya kepada prabowo-sandi. 

Politik hoaks di era post truth. 

Politisi oposisi seperti kehabisan cara menjual ide-ide perubahan, janji-janji kampanye "basi" seperti utang yang menggunung bisa selesai dng ganti rezim adalah konyol dan cuma jadi dagelan, tenaga kerja asing adalah isu  yang  digunakan untuk membangkitkan nasionalisme sementara banyak yang faham mereka duduk bareng dengan kelompok yang men-thogutkan pancasila dan jelas-jelas inginkan khilafah dan NKRI bersyariah, sungguh sangat kontradiktif cinta negeri di satu sisi sementara sisi lain memelihara kelompok anti pancasila. 

Hoaks operasi plastik Ratna sarumpaet menjadi babak pembuka dari rentetan hoaks yang dilancarkan selama masa-masa kampanye, sebut saja hoaks 7 kontainer suara tercoblos, kampanye hitam legalisasi LGBT dan adzan yg akan hilang di masyarakat oleh "emak-emak" menjadi noda hitam buat perjalanan pilpres 2019.

Kaum minoritas menjauhi Gerindra

Gerindra adalah partai nasionalis yg berpeluang jadi pemenang pileg 2019,partai itu sama halnya spt partai Demokrat ,Golkar dan PDIP, karena dalam sejarah panjang politik negeri ini partai-partai islam tak pernah leading di kancah politik, potensi gerindra jadi partai pemenang "pupus" karena kedekatan partai ini dengan ormas-ormas islam  garis keras, apalagi label PKS yg sulit dilepaskan dari ihwanul muslimin, diluar sana ihwanul muslimin masuk list organisasi teroris. 

Karena ketidak-nyamanan kaum minoritas di rumah gerindra maka mereka hengkang, otomatis hengkangnya mereka dari gerindra berpengaruh pada pilihan presiden, kaum minoritas khawatir jika prabowo-sandi menang eksklusivisme semakin menguat, konservatisme agama semakin mendapat ruang bebas, karena bagi kaum minoritas teman sejalan dalam hidup yang beragam di bumi pancasila ini hanyalah kaum moderat, masyarakat madani yang inklusif dan terbuka. 

Dan gerindra pun mengalami dilematis, mrk rangkul kaum konservatif maka minoritas dan moderat menjauh, mrk tidak rangkul kaum konservatif tapi disitulah suara terbesar pendukung prabowo. 

Tantangan Rekonsiliasi ditangan Jokowi-Ma'ruf 

Tugas yg cukup rumit adalah menyatukan dua kubu yg sudah terbelah, yg paling menantang adalah menjinakan para influencer dan buzzer dari kedua kubu, tindakan yg mesti di ambil yg terdekat adalah bertemu prabowo dan mengajak untuk membangun bersama pemerintahan, tapi sepertinya itu adalah jalan yang tak mudah, jalan yg paling mudah adalah perbanyak silaturahmi tokoh-tokoh politik dan ulama dan memberi ruang untuk ikut dalam semua kegiatan yang di gagas pemerintah. Dan memperbanyak kegiatan masyarakat yang menyatukan dan mencerahkan sambil terus "warning" tentang pentingnya kebersamaan dalamm sebuah bangsa yang majemuk. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun