Mohon tunggu...
Kompasianers Nusantara
Kompasianers Nusantara Mohon Tunggu... Kompasiana Berita indonesia, inspirasi dari daerah untuk semuanya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengangkat dan menerbitkan berita tentang kegiatan kepemudaan, KKN, Politik, Personal Branding, Prestasi, Berita Acara, Berita kampus dan berita bertia lainnya yang masih sesuai standar kode etik kepenulisan kami

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dorong Efisiensi Produksi: Inovasi Percepatan Curing, Shadow Core Lv2 dan Visual Control Board oleh Theofilus Heinrich Setyawan

10 September 2025   13:55 Diperbarui: 10 September 2025   13:55 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dorong Efisiensi Produksi: Inovasi Percepatan Curing, Shadow Core Lv2 dan Visual Control Board oleh Theofilus Heinrich Setyawan 

Kompasiana, Sidoarjo, Jawa Timur -- Salah satu inovasi terbaru datang dari sebuah project bertajuk "Optimasi Proses/Flow di Mesin Converting 1B Implementasi Alat Percepatan Curing, Shadow Core Lv2, dan Visual Control Board" yang diprakarsai oleh Theofilus Heinrich Setyawan mahasiwa Universitas Negeri Malang pada saat melakukan praktik industri di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. Project ini menjadi perhatian khusus karena menitikberatkan pada kombinasi teknologi sederhana, inovasi proses, serta pendekatan sistematis yang mampu menjawab berbagai tantangan di lapangan.

Fokus utama dari project ini adalah mempercepat waktu curing dalam proses manual-gluing, yang selama ini dikenal memakan waktu lama. Jika sebelumnya proses tersebut memerlukan durasi 30 hingga 40 menit, kini dengan penerapan alat percepatan curing yang dirancang khusus, waktu itu dapat ditekan hanya menjadi 5--10 menit saja. Sebuah pencapaian luar biasa yang secara langsung berdampak pada percepatan alur produksi serta peningkatan output perusahaan.

Alat percepatan curing ini bekerja dengan memanfaatkan sistem pengering lem berbasis panas yang stabil. Prototipe awalnya telah diuji dengan suhu stabil hingga 70C. Dalam pengujian sederhana, ketika suhu ruangan hanya berada di kisaran 33--35C, pengeringan lem membutuhkan waktu hingga 40 menit. Namun ketika suhu dinaikkan secara konsisten hingga 70C, proses pengeringan dapat dipangkas hingga separuhnya, yakni menjadi 15 menit saja. Setelah dilakukan pengembangan lebih lanjut, efektivitas alat ini bahkan mampu memangkas waktu curing hingga tiga perempat dari standar normal, sehingga lahirlah capaian 5--10 menit saja untuk sekali pengeringan. Keunggulan alat ini tidak hanya pada hasilnya, tetapi juga pada biaya pembuatannya. Dengan total pengadaan alat sekitar Rp940.400, perusahaan berhasil menghadirkan solusi murah, praktis, tetapi berdampak besar. Dalam konteks industri besar, biaya di bawah Rp1 juta hampir bisa dibilang "nol investasi," namun manfaat yang dihasilkan justru bernilai besar dalam jangka panjang.

Dorong Efisiensi Produksi: Inovasi Percepatan Curing, Shadow Core Lv2 dan Visual Control Board oleh Theofilus Heinrich Setyawan 
Dorong Efisiensi Produksi: Inovasi Percepatan Curing, Shadow Core Lv2 dan Visual Control Board oleh Theofilus Heinrich Setyawan 

Shadow Core dirancang dengan tujuan utama untuk memudahkan operator dalam menjangkau alat-alat yang dibutuhkan dengan durasi yang lebih cepat sekaligus efisiensi dalam penggunaan ruang kerja. Pengembangan Shadow Core ke level dua dilakukan untuk meningkatkan mobilitas alat, sehingga operator dapat lebih mudah membawa dan menempatkan alat di lokasi yang diperlukan. Selain itu, inovasi ini juga bertujuan untuk mengurangi kemungkinan operator lupa menaruh alat, terutama saat melakukan perbaikan di area yang sulit dijangkau, seperti di seberang atau di bawah mesin. Dengan desain yang lebih fleksibel, Shadow Core Lv2 juga memberikan kemudahan saat operator melakukan pergantian format pekerjaan. Melalui implementasi alat ini, durasi penyelesaian per kasus di MPT yang sebelumnya rata-rata membutuhkan 5 menit diharapkan dapat dipangkas menjadi hanya 30 detik per kasus, sehingga memberikan efisiensi waktu yang signifikan

Lebih jauh lagi, Theofilus Heinrich Setyawan juga menekankan pentingnya pengelolaan visualisasi proses produksi. Oleh karena itu, project ini turut mengintegrasikan Prod'n Viscon Board (Visual Control Board), sebuah media visual yang menampilkan informasi real-time terkait proses produksi, capaian harian, serta evaluasi kinerja tim. Viscon Board menjadi sarana komunikasi terbuka antara operator di lapangan dan manajemen, sehingga setiap permasalahan bisa langsung diidentifikasi dan diselesaikan. Dengan sistem ini, koordinasi tim menjadi lebih cepat, transparan, dan akuntabel. Sebagai alat analisis tambahan, project ini juga mengaplikasikan pendekatan 3P Chart (Production Preparation Process). 3P Chart memberikan kerangka sederhana namun sistematis dalam menganalisis alur kerja, mengidentifikasi bottleneck, serta menyusun langkah perbaikan berkesinambungan. Dengan adanya 3P Chart, seluruh komponen produksi dapat dievaluasi secara visual sehingga mempermudah manajemen dalam membuat keputusan yang cepat, tepat, dan berbasis data aktual.

Semua penerapan ini tidak berdiri sendiri, melainkan dibingkai dalam filosofi Kaizen PDCA (Plan--Do--Check--Act). PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk menunjukkan komitmen penuh pada prinsip continuous improvement, di mana perbaikan dilakukan secara berkelanjutan, bukan hanya untuk menjawab tantangan saat ini, melainkan juga untuk mempersiapkan diri menghadapi tuntutan industri di masa depan. Inisiator project, Theofilus Heinrich Setyawan, menegaskan bahwa keberhasilan project ini adalah bukti nyata bahwa inovasi tidak selalu identik dengan biaya besar atau investasi teknologi tinggi. Menurutnya, "Setiap langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten, setiap alat sederhana yang dirancang dengan penuh pemahaman, dapat menjadi pijakan besar bagi transformasi industri secara menyeluruh."

Dorong Efisiensi Produksi: Inovasi Percepatan Curing, Shadow Core Lv2 dan Visual Control Board oleh Theofilus Heinrich Setyawan
Dorong Efisiensi Produksi: Inovasi Percepatan Curing, Shadow Core Lv2 dan Visual Control Board oleh Theofilus Heinrich Setyawan

Pernyataan tersebut mencerminkan filosofi bahwa inovasi sesungguhnya lahir dari pemahaman mendalam terhadap proses, keberanian melakukan percobaan, dan ketekunan dalam mengevaluasi hasil. Bagi Tjiwi Kimia, pencapaian ini menjadi simbol bahwa perusahaan tidak hanya mengejar kuantitas produksi, tetapi juga kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan operasional. Ke depan, implementasi project ini diharapkan dapat diperluas tidak hanya di lini Mesin Converting 1B, tetapi juga di mesin-mesin lainnya. Dengan skema replikasi, dampak positifnya akan semakin luas, mulai dari peningkatan kapasitas produksi, pengurangan biaya operasional, hingga peningkatan daya saing produk kertas Indonesia di pasar global.

Project "Optimasi Proses/Flow di Mesin Converting 1B" dengan tiga pilar utama -- alat percepatan curing, Shadow Core Lv2, dan Visual Control Board -- sekaligus menjadi contoh nyata bahwa transformasi industri tidak melulu membutuhkan teknologi rumit dan mahal. Kadang, inovasi yang paling berdampak justru lahir dari solusi sederhana yang dirancang dengan cerdas dan diaplikasikan secara konsisten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun