Mohon tunggu...
M RizkiMaulidin
M RizkiMaulidin Mohon Tunggu... Atlet - Stay Humble

Stay Humble

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keadaan Pengusaha Handphone di Kala Pandemi

21 April 2021   20:30 Diperbarui: 21 April 2021   20:36 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANDUNG - Toko Handphone milik Angga (26) warga Bandung mengalami penurunan pendapatan semenjak adanya pandemi COVID-19. Angga mengaku disaat pandemi hampir 10 toko handphone di Metro Indah Mall (MIM) mengalami penurunan pendapatan yang mengharuskan toko tutup. Tetapi toko milik Angga tetap dibuka karena dia tidak mempunyai pekerjaan lain selain toko tersebut. Bahkan dia rela menjual motornya untuk biaya modal toko. Selain itu juga, untuk menambah penghasilan pada saat PSBB berlangsung Angga sempat menutup tokonya dan membuka service handphone dirumahnya dengan pemasaran melalui online. Dengan cara tersebut mengharuskan Angga sendiri yang harus menjemput dan mengantar kembali handphone yang akan di service ke rumah pemiliknya. Istrinya pun ikut mengambil peran pada saat itu untuk menambah penghasilan keluarganya dengan berjualan Baso Aci. 

Dijelaskan bahwa pendapatan yang seharusnya sebulan bisa mendapatkan keuntungan 10 juta - 15 juta/ bulan, disaat pandemi kini pendapatan yang Angga dapatkan perbulan hanya 5 juta - 10 juta saja yang dimana penurunannya sampai 50% dari penjualan biasanya. Maka tidak heran banyak teman-teman seperjuangan Angga yang harus menutup toko dan mengakhiri usahanya tersebut untuk sementara waktu. 

"Mau gimana lagi saya tidak bisa berbuat banyak. Sekarang saja biasa nya service LCD itu banyak yang di batalkan di karenakan harga nya yang mahal. Kenapa saya ngasih harga mahal? Karena seperempat dari suppliernya mengalami kenaikan. Yang seharusnya harga service LCD    Rp 350.000 -- Rp 400.000 sekarang semenjak pandemi menjadi Rp 500.000 -- Rp 600.000." kata Angga saat ditemui di toko handphonenya.  

Angga juga mengungkapkan mengapa dirinya dan usahanya bisa masih berdiri sampai saat ini. Dikarenakan Angga mengambil keuntungan yang minim dari penjualannya tersebut. "Dengan cara itu saya bisa berdiri." ungkap Angga. Tetapi untuk saat ini sedikit demi sedikit, hari demi hari, sudah mulai membaik dan keuntungan sudah mulai stabil meskipun belum sepenuhnya. Dengan begitu Angga dan teman-teman yang lainnya masih mempunyai harapan agar pendapatannya bisa menjadi lebih stabil bahkan lebih dari sebelumnya

Angga juga mengungkapkan sejarah perjuangan nya untuk membuka usaha Handphone ini butuh pengorbanan yang sangat berat karena angga berlatar belakang dari keluarga yang minim akan ekonomi dan mengharuskan angga harus memberhentikan akademik nya sampai SMP karna tidak ada nya biaya untuk meneruskan ke jenjang SMA dan angga juga mengaku tidak mau membebankan keluarga nya . disaat teman teman angga bermain angga harus menahan ke inginan nya untuk main bersama teman teman nya di karenakan angga harus mandiri dan membangun kehidupan nya sendiri .

Angga juga mengaku sebelum angga membuka toko Handphone. 2011 angga sempat bekerja di pabrik baju sampai pada saat angga bekerja di pabrik baju angga mengalami musibah yang menyebabkan jari angga ter iris mesin press baju dan mengalami pendarahan dan sampai akhirnya angga haris kehilangan dari sebagian jari nya lalu pada saat kejadian itu anggapun keluar dari pekerjaan nya .dan pada tahun 2016 anggapun memulai karir nya di bisnis Handphone meski pada saat itu angga harus ikut bekerja di salah satu toko di BEC . Anggapun mulai mendalami dan menguasai Handphone .

Setelah Angga sudah mengumpulkan ilmunya di bidang Handphone Anggapun keluar dari pekerjaan nya . tahun 2017 anggapun memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri di Metro indah Mall (MIM)

dokpri
dokpri
   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun