Ketika di Inggeris, teman saya meledek  melihat saya melahap telur ketika sarapan,Â
"Kamu, jauh-jauh kemari, yang dimakan kok telur dadar?, Makan yang lain dong".Â
Ledekan dia benar sih, namun gimana lagi. Bagi saya, telur itu sesuatu banget. Itulah The Power of TELUR.
Namun, tunggu dulu.
Ternyata, konsumsi telur masyarakat Indonesia masih di angkat 120 butir pertahun. Artinya, dalam 3 hari, penduduk Indonesia hanya makan 1 butir telur.
Apakah jumlah itu banyak? Ternyata tidak.
Soalnya, masyarakat Malaysia justru mengkonsumsi 360 butir pertahun. Artinya, satu penduduk di sana, memakan telur 1 butir perhari. Malaysia masih unggul.
Selidik punya selidik.
Bukan daya beli yang rendah menjadi penyebab konsumsi telur di Indonesia. Karena, dibandingkan telur, rokok justru lebih diminati masyarakat.Â
Artinya, rendahnya minat masyarakat terhadap telur lebih disebabkan karena kurangnya edukasi masyarakat terkait telur. Kebanyakan menganggap bahwa rokok lebih bermanfaat dibandingkan telur. Wow..
Dari sini, mungkin bisa muncul penelitian terkait telur. Â
Misal:
"Apakah ada hubungan konsumsi telur dengan tingkat hutang suatu negara?"
"Apakah ada hubungan konsumsi telur dengan jumlah koruptor atau kebringasan remaja di suatu daerah?"