Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Azana Run 2025: Gaung di Malam Sunyi

26 September 2025   06:58 Diperbarui: 26 September 2025   08:59 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari Kesepuluh. Malam menyelimuti, menyisakan keheningan yang tebal. Di layar ponsel, notifikasi bergabung berdetak silih berganti. Nomor-nomor telepon yang datang bagaikan tetesan air yang mengisi kolam, perlahan tapi pasti menambah jumlah peserta. Meskipun grup masih dalam mode sunyi yang dingin dan membosankan, setiap kedatangan anggota baru menjanjikan vitalitas. Nomor-nomor anonim seperti +62 878-690-#### atau +62 877-850-#### adalah penantian yang terasa manis bagi panitia.

Tepat pukul 19.39, tirai keheningan diangkat. Admin Azana Run mengaktifkan kembali komunikasi, dan keheningan itu seketika hancur berkeping-keping. Ucapan salam "Malem gaes" dari admin langsung dibalas, membuat ponsel bergetar dengan hujan notifikasi. Suara ketikan di sana-sini terdengar samar, menciptakan alunan akrab di udara.

Antusiasme itu seperti bola api yang menggelinding cepat. Anggota yang bernomor +62 816-406-#### bertanya, "Ada berita apa nih", dan langsung dijawab oleh +62 896-328-#### dengan spekulasi yang membuat senyum mengembang, "giveaway sepatu nih kayaknya". Candaan ini menghangatkan suasana, membuat ikatan di antara anggota mulai terjalin erat.

Hanya tiga menit berselang, pukul 19.42, Admin Azana Run memecah keriuhan itu dengan pengumuman yang ditunggu-tunggu: detail pengambilan racepack. Pengumuman itu manis didengar dan membawa harapan: pengambilan akan dilakukan pada hari Jumat dan Sabtu di Hotel Azana.

Respons peserta meledak seperti kembang api. Spekulasi hadiah yang kocak langsung bertebaran. "Asik bagi2 doorprize sekarang kayaknya," tebak +62 895-086-#### dengan rasa penuh harap. Lain lagi dengan +62 896-328-#### yang menambahkan, "race packnya kamar di azana ya koh," mengundang tawa yang terasa renyah di layar.

Namun, di antara candaan, pertanyaan penting kembali menusuk ke permukaan. Okky Azana menanyakan syarat pengambilan, sementara y Azana menanyakan lokasi start. Para anggota yang lebih dulu bergabung, seperti Ajo Hasyim Azana, dengan sigap membantu, mengarahkan mereka untuk mencari petunjuk di deskripsi grup.

Setelah rintangan teknis terjawab, suasana grup berubah menjadi perkenalan. Para pelari mulai menyebutkan asal daerah mereka, menciptakan peta lari yang terbentang luas. Nama-nama daerah terasa akrab saat disebutkan: Pringsewu, Kalianda, Way Panji, Tanjung Bintang. Komunitas ini tak hanya lokal; ada yang dari Palembang dan bahkan NTT. Jarak geografis terasa menciut di hadapan semangat yang sama.

Melihat keriuhan yang tak terbendung, y Azana berusaha menertibkan, "mohon maaf kalo ga penting jangan berisik," namun interaksi spontan itu sudah terlanjur membanjiri, aroma keakraban sudah tercium kuat.

Admin kemudian melemparkan topik nostalgia, menanyakan tentang event lari "monica loren" sebelumnya. Pertanyaan itu menghadirkan kembali kenangan masa lalu, termasuk kisah Mpok Ida Azana yang gagal mendapatkan slot, membuat percakapan terasa begitu hidup dan berdenyut. Grup Azana Run kini telah lahir sepenuhnya, bukan hanya kumpulan nama, melainkan jantung yang berdetak kencang menantikan hari perlombaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun