Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Krakatau Run: Lari Sehat dan Budaya Lampung

7 Juli 2025   14:26 Diperbarui: 7 Juli 2025   17:46 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari masih malu-malu bersembunyi di balik ufuk timur ketika Husen mengencangkan tali sepatunya. Di sampingnya, Yani, istrinya, tersenyum menyemangati. Lapangan Korpri, Komplek Gubernuran Bandar Lampung, sudah riuh rendah. Ribuan orang memadati area start, udara dipenuhi campuran aroma liniment otot dan semangat pagi. Ini adalah Krakatau Run 2025, Minggu, 6 Juli 2025, pukul 05.30 WIB, sebuah bagian tak terpisahkan dari Festival Krakatau ke-34.

"Siap, Pak?" tanya Yani, mengelap keringat di dahi Husen yang bahkan belum berlari.

Husen tertawa kecil. "Selalu siap, Bu. Apalagi bareng Bapak-bapak dan Ibu-ibu ini." Ia menunjuk kerumunan di sekitar mereka. Ada Pak Winarno, 55 tahun dari Bandar Lampung, yang kelihatannya sudah sering ikut lari. Wajahnya memancarkan antusiasme, katanya ingin meramaikan festival dan mengenal Lampung lebih jauh. Ia bahkan rutin latihan di Stadion Pahoman.

Tak jauh dari mereka, Husen melihat Lovely Safarina, 50 tahun dari Tulang Bawang, yang tersenyum lebar sambil menggandeng putranya. Yani berbisik, "Itu Bu Lovely, Husen. Katanya ingin lebih mencintai olahraga, dan senang sekali bisa lari bareng anaknya. Pasti momen selfie nanti jadi kenangan indah buat mereka."

Di sisi lain, Husen melihat Jimz, pria 31 tahun dari Lampung Selatan, yang sudah tampak bersemangat. "Katanya rutenya nanti banyak tanjakan, Bu," kata Husen pada Yani. "Si Jimz itu sampai latihan tiap hari demi menaklukkan tanjakan balam. Pasti dia orangnya gigih sekali." Yani mengangguk, lalu menunjuk ke arah Ayu Duanda Anggraini, teman Jimz, yang juga dari Lampung Selatan. "Kalau itu Ayu, dia niatnya 'ngonten', Pak. Mau lihat festival budaya sekalian. Katanya tadi malam Zumba party-nya seru banget, bikin pecah!"

Dian Septiana, 38 tahun dari Bandar Lampung, berdiri sendirian. Ia terlihat beberapa kali membenarkan jersey-nya. "Mungkin dia termotivasi rasa ingin tahu ya, Bu," gumam Husen. "Lihat saja, dia terus memandangi bajunya, seolah itu yang paling ia ingat dari persiapan larinya."

Tiba-tiba, Husen dikejutkan oleh suara cicitan. "Kak Husen, Kak Yani!" Bintang Kenzie Radmila, 13 tahun, berlari mendekat bersama ibunya. "Baru pertama kali ikut lari, Om!" seru Bintang dengan mata berbinar. "Katanya tadi bangun subuh-subuh sekali, Om. Tapi semangatnya luar biasa," timpal ibunya. Tak jauh darinya, Jafar, remaja 16 tahun, juga tampak sedikit kikuk namun antusias, ini juga pengalaman pertamanya. "Jafar bilang dia ingin nambah pengalaman event lari, dan yang dia ingat tadi di keramaian itu 'ada Mirzani'," kata Yani tersenyum.

Husen melirik arlojinya. Waktu start semakin dekat. Ia melihat Fachmi, pria 26 tahun dari Bandar Lampung, yang tampak santai. "Fachmi itu sudah lebih dari lima kali ikut lari, katanya cuma mau seru-seruan saja," kata Husen. Lalu ada Trio, 39 tahun, yang berdiri bersama keluarganya, wajahnya memancarkan kebahagiaan. "Sehat bareng keluarga memang motivasi terbaik, ya," pikir Husen. Ahmad Dailumi dari Pesawaran juga terlihat bersama keluarganya, senyum di wajahnya menunjukkan kepuasan.

Suara sirine meraung, tanda start. Sekitar 1250 peserta mulai bergerak maju, membentuk lautan manusia yang perlahan mengalir keluar dari Lapangan Korpri. Udara pagi yang sejuk kini diisi oleh deru langkah kaki dan semangat yang membara.

Krakatau Run 2025 ini memang lebih dari sekadar lomba lari. Ia adalah bagian dari Festival Krakatau ke-34, yang diselenggarakan oleh Disparekraf Lampung. Sejak 1 Juli hingga hari ini, 6 Juli 2025, Lampung telah dimeriahkan berbagai acara. Kemarin, ada Lampung Mask Street Carnival yang spektakuler, menampilkan topeng-topeng unik. Sepanjang festival, ada juga Festival Kanikan 2025 yang menyajikan bazar UMKM dan kuliner Nusantara. Nanti malam, Mr. JONOJONI akan tampil di malam puncak penutupan, mengakhiri rangkaian acara dengan meriah.

"Lari dan Berwisata, Sehat Bersama, Jelajahi Lampung," gumam Yani, membaca tagline di banner besar. Husen mengangguk setuju. Ia tahu, di balik setiap langkah, ada cerita dan harapan. Baik itu mengejar podium hadiah jutaan rupiah, mendapatkan doorprize menarik, atau sekadar menikmati indahnya Lampung. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bahkan turut berbaur di antara ribuan peserta, menunjukkan dukungan penuh pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun