Mohon tunggu...
Rayyan Haramain
Rayyan Haramain Mohon Tunggu... -

newbie :)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sekilas Mengenai Tumbuhan Hijau Banyak Manfaat (Brokoli)

5 Juni 2014   00:14 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:19 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1401985610175194914


Brokoli (Broccoli, Brassica oleracea italica) adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau brassicacaeae. Brokoli berasal dari Italia dan sudah dibudidayakan sejak zaman Yunani Kuno. Pada tahun 1920 brokoli mulai dibawa ke Boston, Amerika sehingga penyebarannya semakin meluas. Brokoli masuk ke pasar Indonesia pada tahun 1970-an dan cukup populer sebagai bahan masakan sampai sekarang. Brokoli termasuk tumbuhan yang tidak tahan terhadap udara panas sehingga harus ditanam di dataran tinggi yang lembap dengan suhu rendah yaitu diatas 700 mdpl. Brokoli juga tidak tahan terhadap terhadap hujan yang terus-menerus, jika hal ini terjadi maka brokoli akan menjadi kekuning-kuningan dan membusuk.

Brokoli yang termasuk keluarga kubis-kubisan ini bewarna hijau dan masa tumbuhnya lebih lama dibandingkan kubis bunga. Brokoli tersusun dari bunga-bunga kecil yang ditopang oleh tangkai bunga yang besar dan lebih panjang. Bunga brokoli tidak sekompak bunga kubis dan setelah direbus bunga brokoli terasa lebih lunak jika dibandingkan dengan bunga kubis. Panen brokoli dilakukan setelah brokoli berumur 60 – 90 hari sejak ditanam, jika bunganya telah mekar maka muncul kelompok bunga yang seperti bola dan bewarna hijau ditengah bunganya, bola itulah yang merupakan brokoli yang memiliki manfaat untuk mencegah terjadinya kanker.

Brokoli yang terkenal sebagai pencegah kanker ini mengandung senyawa antidote kanker seperti indole, glucosinolate, dan dithiolthione. Selain itu brokoli juga kaya akan carotenoid (senyawa provitamin A) yang turut memberi kekuatan untuk melawan kanker, sehingga brokoli sangat potensial untuk menghambat mutasi sel normal menjadi kanker.

Komponen antikanker

Mekanisme kerja

Ditioltion

Memacu aktivitas zat antioksidan dan mekanisme detoksifikasi.

Fenol

Merangsang enzim – enzim detoksifikasi dan mencegah pembentukan senyawa pemicu kanker (karsinogen).

Glukosinolat

Memacu aktivitas zat antioksidan dan mekanisme detoksifikasi.

Kumarin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun