Mohon tunggu...
Erik yunanto
Erik yunanto Mohon Tunggu... mahasiswa -

Erik yunanto

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Morowali 2018 Mencari Pemimpin Rakyat

4 Juni 2017   09:10 Diperbarui: 20 Juni 2018   00:20 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://lensasulawesi.com

Pemilihan kepalah daerah di kabupaten morowali sulawesi tengah saat ini  sangat mencerminkan demokrasi liberal yang menempatkan rakyat sebagai alat yang di butuhkan pada saat pilkada saja,parabakal calon berlomba -lomba untuk mengambil simpati rakyat untuk merauk suara terbanyak bahkan yang lebih parahnya lagi suara rakyat di beli dengan uang untuk melancarkan nafsu serahka mereka.

Banyak calon yang muncul memasang wajah merakyat, turun ke desa –desa ditengah rakyat sambil menyalami rakyat miskin, bergaya hidup seperti halnya rakyat miskin dan berbicara berbagai persoalan rakyat serta berjanji untuk menyelesaikan semua persoalan rakyat ketika terpilih menjadi bupati morowali dan ada bakalcalon yang datang seperti malaikat berbicara soal moral dan ahlak seorang pemimpin yang lebih utama dari pada semua .tetapi semua itu adalah tipuan saja agar bisa mendapat simpati rakyat.

Banyak bakal calon yang muncul, seperti halnya pengusahaa yang berbicara soal pembangunan ekonomi rakyat dengan cara membangun koprasi atau ukm dan ada juga bakal calon yang dari aktifis dan politisi berbicara ketertindasan rakayat dan menawarkan perubahan sistem ekonomi yang berkeadilan yang dapat di akses seluruh rakyat serta ada yang dari tokoh agama yang menawarkan tentang pemerintahan yang bersih yang berahlak muliah dapat mensejahrakan rakyat .tapi sayang itu semua hanya cerita dongeng yang di ceritakan ibu kepada anaknya pada saat menjelang tidur.

Tulisan ini bukan untuk para calon yang ambisi untuk menjadi orang yang nomor satu di kabupaten morowali tetapi tulisan ini untuk masyarakat morowali untuk tidak lagi mudah di bodohi dengan tipuan para bakal calon,tulisan ini untuk masyarakat morowali agar memilih pemimpin bukan karena sogokan uang atau sembako dari bakal calon dan tulisan ini untuk masyarakat morowali agar lebih berhati-hati memilih pemimpin morowali agar di kemudian hari pemimpin hadir ketika masyaratakat lagi membutuhkan ,agar di kemudian hari pemimpin ada ketika rakyat lagi kelaparan dan lagi menagis karna kemiskinan bukan karna ada ketika dekat pemilihan.

Kita sudah cukup memilih para pemimpin morowali seperti DPRD dan bupati karena di berikan uang dan sembako yang pada akhirnya menghianati kita dengan merampok isi dalam rumah kita dan menjual semua kekayaan kita kepada pemodal asing serta mengabaikan kita ketika para pemodal asing itu bertidak seenaknya kepada kita dengan melangar hukum dan uandang –undang kita yang lebih parahnya lagi membiarkan kita menjadi budak di tanah sendiri.

Sudah saatnya kita bangun demokrasi yang di mana kedaulatan ada ditangan rakyat dan memastikan kesejahtraan untuk semua masyarakat bukan untuk segelitir orang,menjadikan pemimpin yang merakyat yang siap mempimpi bertarung demi rakyat,merelahkan kepentinganya demi kepentingan rakyatnya ,menyerakan kemerdekaanya demi kemerdekaan rakyatnya dan menjadikan rakyat tuan di daerahnya sendiri dan tuan di tanahnya sendiri.Sudah saatnya kita mencari Pemimpin yang banyak bekerja dari pada gomongnya yang banyak, jujurnya dari pada bohongnya yang banyak .

Kita sebagai masayarakat morowali tidak layak miskin karna kita mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah,kita sebagi rakyat morowali tidak layak sebagi budak ditanah sendiri karana kita adalah tuan dari tanah itu,kita sebagai rakyat morowali tidak layak di bodohi karana banyak sarjana di kabupaten morowali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun