Mohon tunggu...
Marihot Simamora
Marihot Simamora Mohon Tunggu... -

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pluralisme dalam Sepiring Nasi

20 September 2018   20:21 Diperbarui: 20 September 2018   20:38 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamil Zeb Tumori, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. (Foto Istimewa)

Dia memang dikenal sosok yang suka menolong rakyat yang tertindas dan kesusahan. Wajarlah kalau dia menuai budi yang ditaburnya.

Selain peka terhadap isu-isu kemiskinan, bencana, pembangunan, sosial, pendidikan, kesehatan di lapangan, kantor dan rumahnya pun sering didatangi warga pencari bantuan.

Mulai dari warga yang tidak kebagian beras miskin, gas elpiji bersubsidi langka, orang miskin sakit parah butuh bantuan segera, atau yang di-PHK sepihak. Tak puas dengan program bantuan dan pelayanan pemerintah, masalah nelayan, buruh, maupun administrasi kependudukan. Dan berbagai persoalan pelik lainnya yang dialami warga.

Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
"Saya itu lahir dan besar dalam keluarga orang yang benar-benar susah. Karena itulah bagi saya menolong orang itu sudah semacam panggilan jiwa. Jangan pandang latar belakangnya. Itu yang mengundang makan banyak yang beragama Kristen. Jadi mau apa agamanya, sukunya, pekerjaannya, kenal atau tak kenal pun, bantu saja semampu kita," tuturnya.

Tetap ada konsekwensinya. Kadang muncul pro kontra. Ada kalanya pula berbenturan dengan pihak-pihak lain yang kemudian merasa terusik. Jamil dianggap usil, mendahului, suka mencampuri urusan orang, maupun dinilai pencitraan.

Tetapi faktanya banyak alasan yang membuat warga ingin mengundang Jamil ke rumahnya. Selain bentuk ungkapan terimakasih, mereka lebih leluasa menyampaikan keluh kesahnya. Banyak pula yang karena rasa simpati dan empati.

Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
"Ya, kami ingin berterimakasih. Waktu itu Pak Jamil saya telepon. Ada tetangga saya yang meninggal dunia, butuh mobil untuk membawa jenazahnya ke kampung. Pak Jamil langsung cepat respon dengan mengirimkan mobil ambulans," kata Rebecca Sitinjak, salah seorang pengundang.

Dari pintu ke pintu Jamil terus melangkah. Baginya, melihat kehadirannya menjadi sukacita di tengah keluarga pengundang, itu sudah cukup.

Kalau hitungan-hitungan politis sasarannya memang kecil. Yang menjamu hanya satu keluarga saja. Tetapi sangat efektif dan kondusif. Bukan bermain politik uang yang menjadi jurus andalan banyak politikus di negeri ini.

Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
Jamil Zeb Tumori adalah seorang politisi yang berhasil menciptakan model komunikasi politik baru antara wakil rakyat dengan rakyatnya. Dia membalikkan arah, dari atas turun langsung ke bawah. Dia menolak prinsip ekslusifitas.

Dengan nasi aspiratif. Langsung dari dapur kaum marginal. Dimasak pakai nyala api bahagia. Berbumbu ketulusan hati dari seorang ibu di rumah sendiri. Dalam syukur untuk disajikan kepada tamu istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun