Mohon tunggu...
Monstermac
Monstermac Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

5 Cara Penggunaan Augmented Reality dan Virtual Reality untuk Kesuksesan Bisnis

19 Desember 2018   12:55 Diperbarui: 19 Desember 2018   13:03 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AR tingkatkan kinerja manusia (stock.adobe.com)

Dalam jangka 3 hingga 5 tahun ke depan, tempat kerja digital akan sepenuhnya digantikan oleh penggunaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Itu adalah prediksi para pengamat teknologi dunia. Pada kenyataannya, hingga saat ini sudah banyak industri yang mulai menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas dan memanfaatkan konten dengan lebih baik.

Para pengamat juga memprediksi bahwa VR meeting akan menggantikan konferensi video dalam waktu dekat bagi perusahaan-perusahaan besar dengan jarak staf yang berjauhan. Beberapa perusahaan dengan kendala jarak staf yang berjauhan sudah menggunakan video konferensi untuk memberikan laporan pekerjaan. VR akan membawanya lebih jauh lagi. Alih-alih melihat orang di layar, pengguna akan dapat "duduk" bersama dengan rekan kerja yang lain, walau terpisah jarak dan berbeda Negara sekalipun.

Pelatihan konten VR berkualitas telah dikembangkan untuk sektor industri seperti ritel, real estat, militer dan perawatan kesehatan, dan dalam banyak hal, ini berfokus pada kasus penggunaan yang sangat spesifik. Berikut, adalah 6 cara bagi perusahaan dalam penggunaan Augmented Reality dan Virtual Reality untuk tujuan meningkatkan kesuksesan bisnis:

1. Meningkatkan Kinerja Manusia

Alih-alih menggantikan manusia dengan mesin, augmented reality menyediakan cara baru untuk meningkatkan cara kerja mesin dan manusia. Penggunaan augmented reality dapat meningkatkan kecepatan desain dan mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan suatu produk untuk masuk ke pasar dengan menghilangkan kebutuhan prototipe fisik.

Ini juga meningkatkan upaya keselamatan dan kepatuhan. Misalnya, dapat digunakan dengan headset, atau dipadukan dengan ponsel atau tablet guna melengkapi karyawan dengan fitur-fitur canggih seperti visi sinar-X, kemampuan penginderaan panas, dan akses lebih cepat ketika membutuhkan bantuan dari rekan yang lebih ahli di bidang tertentu.

Contoh lebih jelasnya bisa dilihat dari seorang perawat yang menggunakan AR untuk mencari vena lebih cepat dan lebih efektif. Dengan AccuVein, yang memungkinkan perawat atau dokter untuk memindai tubuh pasien dan membuat pembuluh darah  dapat terlihat melalui perangkat genggam. Ini sangat meningkatkan keakuratan dan mengurangi kemungkinan bagi pasien untuk masuk rumah sakit berkali-kali.

2. Peningkatan Komunikasi

vr tingkatkan komunikasi (motherboard.vice.com)
vr tingkatkan komunikasi (motherboard.vice.com)
Nigel Davies adalah pendiri dan CEO dari Brighton, spesialis pengembangan tempat kerja digital di Inggris, Claromentis. Dia mengatakan dampak nyata dari teknologi VR dan AR adalah kemampuannya dalam memecahkan salah satu kelemahan terbesar dari tempat kerja digital, yaitu kehadiran.

"Saling mengirimkan pesan itu tidaklah salah, tetapi itu tidak memiliki koneksi nyata selayaknya seperti apa yang bisa Anda dapatkan dari berbicara dengan seseorang secara langsung. Virtual Reality dapat memberikan kehadiran sesungguhnya kepada pekerja dengan jarak yang jauh dengan memberi mereka representasi fisik" ucapnya. 

"VR dan AR dikenal karena kemampuannya menciptakan pengalaman imersif yang dapat mengalahkan panggilan video apa pun. Ini bisa menjadi solusi untuk menciptakan tempat kerja digital yang sesungguhnya, dimana ini bisa membuat pesan jadi tersampaikan dengan sepenuhnya dan karyawan jadi saling terlibat satu sama lain."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun