Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Lukisan "The Last Supper"

23 September 2020   14:20 Diperbarui: 23 September 2020   14:26 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan The Last Supper (biography.com )

Sejarah  telah  melahirkan  seniman  besar  jaman  Renaisans antara  lain  Leonardo  da  Vinci  yang  lahir 15 April 1452, Anchiano, Italia dengan  nama  lengkap  Leonardo di ser Piero da Vinci. Dari  karyanya  lahirlah  lukisan  mahakarya  seperti  Monalisa, the  Last  Supper. Selain seorang pelukis,dia  juga  pemahat/pematung, ilmuwan, arsitek, penemu, penulis, dan filsuf asal Italia

Selain sebagai seniman, Da Vinci juga memiliki ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan seperti , teknik, astronomi, geologi matematika, botani atau ilmu tumbuhan, maupun kartografi (pemetaan).

Leonardo Da Vinci ( Biography.com )
Leonardo Da Vinci ( Biography.com )
Nah  penulis  akan  membahas  tentang  lukisan Leonardo  yang  terkenal  yaitu  The  Last  Supper. Lukisan  itu  menggambarkan  bahwa  Yesus  sebagai  seorang  Yahudi, mengadakan  Perjamuan  malam  Paska , memperingati  Paska  Perjanjian  Lama, dimana  Tuhan  membebaskan  Bangsa  Israel  dari  perbudakan raja  Farau/ Firaun  di  Mesir.Yang  ketika  itu  Tuhan  memerintahkan orang  Israel  untuk menyembelih Anak  Domba  dan  mengoleskan  darahnya  pada  " Jenang  Pintu"  Rumah  mereka. Perjamuan  itu  diperingati  secara  turun  temurun  oleh  bangsa  Israel, dengan  menyembelih  anak  Domba  Paska, makan  Roti  tak  beragi, meminum  anggur, dan  makan  sayuran  pahit.

Dalam  Perjamuan  itu  Yesus  menyatakan  Diri sebagai  "Anak  Domba  Paska " yang  memang   dikurbankan pada  esok  harinya  dengan  Mati  di  SALIB. Malam  itu Dia  mengadakan  perayaan  Ekaristi  serta  Imamat , agar  para  murid-Nya  menjadi  Imam  dan  mengadakan  Perayaan Ekaristi, sebagai  tanda  kenangan  akan  DIA.

Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."

(Matius 26 : 26 -29 )

Sesudah  itu  Yesus  pergi  ketaman  Getsemani (  Taman  Zaitun )untuk  berdoa disitulah  Dia  ditangkap  oleh Para  serdadu  yang  dipimpin  oleh  Serah  dari  Dewan  Sanhedrin. Dia  diadili oleh  Kayafas  Imam  besar, semalam suntuk  hingga  pagi  dilanjutkan  diadili  dan  disiksa  oleh  Posius  Pilatus.

Nah  Leonardo  Da  Vinci  melukiskan  peristiwa  bersejarah dengan  sebuah  lukisan  yang  akhirnya  menjadi  mahakarya  yang  kondang  didunia.  Tahukah  anda  berapa  lama  lukisan  itu  dibuat?  Konon  selama 25  tahun lukisan  itu  digarapnya.

Dia keliling  kota  Italia  untuk  mencari  sosok  yang  pantas  menjadi  model  lukisannya  sebagai  "Yesus", disuatu  hari  bertemulah dia  dengan  seorang pemuda  tampan. Seorang  anggota  koor  dari  suatu  gereja  di  Roma. Dibawalah  pemuda  itu  di  studionya. Setelah  terjadi  pembicaraan  dan  kesepakatan  maka  jadilah  pemuda  itu  sebagai  model  lukisannya sebagai  Yesus.

Tahun  demi  tahun  Leonardo  meneruskan  lukiskannya, melengkapi  ke kedua belas rasul itu. 12  Rasul  yang  hadir  dalam  Malam  perjamuan  Malam  terakhir  mulai  dari Rasul Simon Bar  Jonas  yang disebut Petrus dan  menjadi  pemimpin  Para  Rasul dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya  ( murid yang dikasihi Yesus),Filipus dan Bartolomeus, Tomas yang  juga  disebut  Didimus, Matius  Si pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Judas Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

 25  tahun  telah  berlalu  dan  jumlah  para  rasul yang  dilukisnya ,belum  lengkap. Sewaktu  dia  hendak  melukiskan  Yudas (  murid  yang  mengkhianati  Yesus ) dia  mengalami  kesulitan  untuk  mencari  model, seseorang yang  berwajah  sebagai  Yudas. Dia  kembali  keliling  Itali, sampailah  Leonardo  di  suatu  kota  kecil  yang  600  mil  jauhnya dari  Itali.

Dia  menemukan seorang  seorang pria dengan punggung  yang  bungkuk dan wajah kuyu berkerut  tampak  tersiksa tersiksa,  sangar  dan  sangat menakutkan.  Pikir  Leonardo orang  ini  sangat  cocok  untuk  model lukisannya  sebagai  Yudas.

Setelah  berbincang  dan  mengadakan  kesepakatan, Si pria  itu  menyetujui  dan  dibawa  Leonardo ke  studionya. Secepatnya  Leonardo  menyelesaikan  lukisannya.

Setelah  selesai, pria itu  berkata :"  Dua puluh  lima  tahun  yang  lalu, tuan  juga  telah  membawa  saya  di  studio  ini saya  menjadi  model sebagai  Yesus" Leonardo  tercengang. Pria yang  berwajah  sangar dan  tersiksa  itu  melanjutkan  ceritanya  bahwa  dia  dari  orang  yang  hidup  baik, seorang  anggota koor  gereja  yang  berwajah  tampan.

 Akhirnya  dia  bertualang  dalam  arus  kehidupan  dalam kejahatan  hidup  yang  serampangan, seorang  brandal. Akhirnya  dia  bertobat dan  kembali  kedesa  dengan  menjadi  petani.

Nah  dari  kisah  ini  kita  bisa  mengambil  hikmah, ketika  hidup  kita  baik, dilingkungan  yang  baik, bersyukur  memuji  Tuhan, dengan  suara  yang  indah. Semua  itu  memunculkan  aura  yang  indah  sehingga dia  menjadi  seorang  yang  tampan (memiliki  ketampanan  dari  dalam yang  memancar  diwajahnya )  sehingga dia  pantas  untuk  menjadi  model  sebagai  Yesus  yang  berwajah  lembut  penuh  belas  kasih.

Namun ketika  hidupnya  berkubang  dosa dan  kejahatan semua  perbuatan  mengubah  batin, dan  kehidupan  jiwanya  yang  terpancar  pada  wajahnya  yang  sangar, tersiksa penuh  kesedihan  sehingga pantas  menjadi  Yudas.

Ini  sebuah  kenyataan  yang  telah terpateri  pada  lukisan  The  Last  Supper karya  agung Leonardo  Da  Vinci  Maestro di  jaman  Renaisans.

Bagaimana  dengan  kita?  Marilah  kita  hidup dari  hari  ke  hari semakin  baik, benar  dan  berkenan pada  Tuhan  agar kita  layak sebagai  "  Citra" Tuhan***

Oleh  Sr  Maria  Monika  Puji  Ekowat  iSND  

Sumber :  The Friendship Book of  Francis  Gay 1986

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun