Satu..dua,tiga detik merambat ke menit kerumunan orang dipeluk hening suasana amat dingin pegunungan yang memenuhi PENDOPO Pananjakan Wilayah Gunung Bromo. Suasana sunyi, hening, bening nan penuh kepenuhan hati merupakan kerinduan setiap insan yang ingin menyaksikan keindahan Sang Surya yang akan muncul, lahir dari rahim alam semesta nan penuh pesona.
Kejadian ini selalu dinanti oleh para wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Tanpa dipandu ataupun disatukan dengan aba-aba mereka dengan penuh kesadaran menciptakan suasana hening. Seandainya ada yang berbicara, biasanya mereka hanya berbisik.
Mereka yang hadir tercekam dan terkesima untuk menanti anugerah keindahan Tuhan. Bagiku saat itu kujadikan saat meditasi, suasana penuh syukur dan pemujaan atas anugerah Sang Pencipta. Tuhan Sang pemberi dan penguasa alam senantiasa membius hati setiap insan dengan segala anugerah nan penuh pesona.
Tahun ini saya mendapat kesempatan untuk ke Bromo, melihat keindahan nan mempesona itu yang telah memikat berjuta wisatawan untuk menyaksikannya. Ide untuk ke Bromo telah direncanakan oleh adik-adikku dan para keponakanku yang pernah ke sana.
Saya selalu menurut saja pada mereka yang selalu ingin memberi hadiah kejutan. Mereka tahu kalau saya senang dengan alam. Kesempatan liburan sungguh saat yang sangat menggembirakan bagiku, untuk relaksasi dan beralih situasi mencari kesegaran baru yang penuh inspirasi.
Perjalanan ke Bromo dari Malang ditempuh sekitar 4 jam, itupun diselingi singgah di berbagai tempat. Begitu sampai di hotel tempat beristirahat, kami langsung berjalan-jalan menikmati keindahan pemandangan sore hari dengan diselingi acara berfoto ria mengukir kenangan.
Udara terasa dingin menyengat tulang, rekreasi jalan keliling hingga malam, sambil mencari tempat makan. Malam dingin makin mengikis, wedang jahe menjadi minuman yang menyegarkan.
Setelah itu kami masuk kamar untuk istirahat, karena pagi-pagi benar kami akan siap untuk mendaki. Benar jam 03.00 kami mulai dibangunkan. Setengah jam kemudian kami mulai mendaki dengan Hartop yang masing-masing berisi 6 orang perjalanan menuju ke Pananjakan ditempuh kira-kira 1 jam 15 Â menit.
Ternyata  sudah  banyak  wisatawan  yang  berdatangan  dari  dalam  maupun  luar  negeri. Tak  kalah  banyaknya  juga  penjaja  jasa ojek, yang  siap  mengangkut  penumpang  untuk  sampai  didekat  tangga.  Penjual  jagung bakar  dan  rebus  serta  kios-kios  yang  menjajakan  aneka  minuman  hangat, mie  goreng / rebus  ada  disana  untuk  menjadi  singgahan  bagi  yang  ingin  sarapan  pagi.
Diantara  dua  gunung  yang  menjulang,  serta  beberapa  perbukitan  yang  menglilinginya.  Sementara  tertutup  kabut, namun  sebentar  kemudian  semburat  warna  keemasan   membias  indah, memancar  cerah  perlahan...  mempesona  hati  yang  penuh  penantian  dan  akhirnya  byaaaar  bola  Surya  pagi  berwarna  merah  kekuningan  muncul  dengan  indahnya, diiringi  tepuk  sorak  sorai  para  wisatawan/wati  yang  hadir.