Mohon tunggu...
Monica Rasmona
Monica Rasmona Mohon Tunggu... Lifestyle Blogger

Gemar membaca dan sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampung Lali Gadget: Magnet Keseruan yang Berentet

27 September 2025   21:01 Diperbarui: 28 September 2025   12:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus itu membuat Kampung Lali Gadget harus menutup sementara tempat mereka. Pada saat masa vakum itu mereka tidak berhenti melangkah, Irfandi dan kawan-kawan terus melakukan pergerakan.

Mereka melakukan upaya tanggap darurat sebisanya, seperti ikut menyediakan face shield untuk para tenaga kesehatan saat pemerintah belum mampu menyediakan APD. Setelah kondisi memungkinkan, Kampung Lali Gadget kembali dibuka untuk umum dengan memangkas jumlah peserta harian maksimal 30-50 anak.

Kegiatan itu dilakukan dengan protokol ketat. Munculnya virus tidak mengurangi kebutuhan anak-anak untuk bermain. Oleh karena itu, Kampung Lali Gadget tetap berusaha membersamai mereka untuk mendapatkan haknya.

Kegigihan itu turut menarik simpati pihak lain. Baik itu praktisi, akademisi, tokoh pemuda, dan pemerintah maupun swasta. Setelah pandemi perlahan menjauh, Kampung Lali Gadget semakin jauh mengayuh.

Fasilitas yang Memberikan Keseruan Tanpa Batas

Dari uraian di atas sedikit banyak pasti menciptakan sebuah citra akan visualisasi Kampung Lali Gadget. Sebuah tempat luas beralam terbuka yang memungkinkan anak-anak bermain lepas tanpa gawai, tentu saja sambil kotor-kotoran karena konon nggak kotor nggak belajar.
Untuk semakin memantapkan visualisasi itu, mari kita ulik berbagai sudut yang ada di sana:

Balai Among

Balai ini merupakan ruang sekretariat Kampung Lali Gadget. Setiap ada pertemuan, baik yang menyangkut KLG maupun kepentingan masyarakat sekitar, kerap diadakan di sana. Banyak foto menghiasi tempat berkapasitas 60 orang tersebut.

Selain itu terdapat buku-buku di sana, sehingga balai berfungsi juga sebagai perpustakaan. Ada pula berbagai alat bermain dari bahan alam dan kreasi yang dilengkapi dengan papan tulis.


Gubuk Ilmu

Sumber: iniklg.com
Sumber: iniklg.com

Di tempat ini, buku-buku yang lebih banyak bisa ditemui, di sanalah pusat literasi KLG. Gubuk Ilmu pernah menjadi saksi adanya transfer ilmu berupa bimbingan belajar yang diampu para relawan dari berbagai kampus. Selain tempat buku dan pusat literasi. Gubuk Ilmu juga menyimpan berbagai mainan tradisional.

Kebon Gayam

Sebuah lahan berlumpur seluas hampir setengah hektar ini memiliki panorama suasana pedesaan yang menenangkan. Lahan ini bisa menampung 200 anak sehingga kerap dijadikan wahana Kolam Lumpur dalam kegiatan outbond.

Kebon Gayam kini telah dilengkapi toilet dan warung yang aktif saat ada kegiatan di Kampung Lali Gadget. Alasan penamaan Kebon Gayam adalah karena lahan itu dikelilingi pohon gayam dan pohon bambu. Rindangnya pepohonan membuat area itu tetap sejuk meskipun matahari bersinar terik.

Sawah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun