Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gereja yang Benar

24 Maret 2022   23:29 Diperbarui: 24 Maret 2022   23:32 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jemaat berasal dari bahasa Yunani Ekklesia artinya orang-orang yang dipanggil keluar dari gelap kepada terang Kristus. Jemaat adalah tubuh Kristus (Ef. 1:23), tiang penopang dan  dasar kebenaran (I Tim. 3:15). Sebagai sebuah jemaat, orang percaya diperintahkan agar mengadakan pertemuan-pertemuan jemaat (Ibr. 10:25). 

Kata "Jemaat" tidak pernah mengacu pada satu orang percaya, kata "Jemaat" selalu mengacu kepada kumpulan orang-orang percaya di suatu tempat. Gereja adalah gedung tempat jemaat berkumpul. Di Indonesia kata "Gereja dan Jemaat" pengunaannya kadang tumpang tindih.

Jemaat yang benar mengajarkan:

  1. Keselamatan HANYA di dalam Tuhan Yesus Kristus (Yoh.14:6; Yoh.13:13).

Alkitab mencatat semua manusia sudah berdosa. Manusia berdosa akan menanggung hukuman atas dosanya di Neraka selama-lamanya. Untuk dapat selamat manusia harus percaya pada Tuhan Yesus yang adalah Jalan keselamatan. Yesus adalah kebenaran. KebenaranNya diberikan kepada manusia saat mereka bertobat dan percaya kepadaNya, sehingga manusia berdosa menjadi orang benar.

Tuhan Yesus adalah kehidupan itu sendiri. Manusia berdosa yang mati dalam dosanya harus datang kepada Kristus untuk memproleh kehidupan. Kehidupan kekal hanya ada di dalam Yesus Kristus, sebab ada tertulis "Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).

Jemaat  yang benar  TIDAK mengajarkan keselamatan melalui :

  •  Sunat, Baptisan Air dan Perjamuan Tuhan.

Sunat adalah tanda yang diberikan kepada keturunan Abraham. Sunat tidak pernah dimaksudkan untuk menyelamatkan. Paulus menegur jemaat Galatia saat mereka melakukan sunat sebagai bagian dari keselamatan. "...Jika kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak berguna bagimu" (Gal. 5:2).

Baptisan memang diperintahkan oleh Tuhan, tapi baptisan bukanlah syarat untuk keselamatan. Yohanes Pembaptis berkata "baptisan adalah tanda pertobatan (Matius. 3:11)". Baptisan juga melambangkan kematian dan kebangkitan Yesus (Roma 6:4). Baptisan hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah percaya kepada Injil Kristus. Dengan kata lain, seseorang di baptis karena dia sudah selamat. Baptisan bukan untuk orang yang belum diselamatkan.

Perjamuan Tuhan tujuannya bukan untuk menghapus dosa atau  untuk menguduskan seseorang.  Ajaran yang mengatakan Perjamuan Tuhan itu menghapus dosa merupakan penambahan yang dilakukan terhadap Injil Keselamatan. Perjamuan Tuhan sebenarnya dilakukan sebagai peringatan terhadap kematian Tuhan Yesus (1 Kor. 11:24-26). Orang-orang yang ikut dalam Perjamuan Tuhan hanyalah orang-orang yang sudah diselamatkan.

  • Melakukan perbuatan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun