Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mi'raj Keadaban dari Kepapaan Kepemimpinan

9 Februari 2024   04:48 Diperbarui: 9 Februari 2024   04:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk generasi milenial ini, bila kemudian dikaitkan dengan gerapan politik, khususnya di masa-masa pilpres dan pilleg ini, masih juga menyisakan pertanyaan dan keraguan. Satu sisi, diduga bahwa anak milenial a-politik, dan sisi lain, belum matang secara politik. Bahkan, kasus naik turunnya seorang kader muda dalam partai politik, cenderung dipengaruhi oleh figur orangtuanya di partai politik tersebut.

Di sejumlah spanduk, yang beredar saat ini, cukup banyak kita menemukan contoh, anak-anak muda usia nan belia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif baik di tingkat kota, propinsi maupun nasional. 

Usut punya usut, ternyata ada dari seorang pimpinan partai, atau anak dari seorang pemilik partai politik. Dengan kekuatan kekuasaan dan modal finansial, trah politik itu kemudian diwariskan secara administrasi dan politik kepada keturunan. Sehingga, kemudian memunculkan istilah dinasti politik dalam partai politik. 

Pada konteks terakhir ini, pun, menjadi sebuah pertanyaan kritis dan mendasar, akankah situasi seperti ini, akan mampu mematangkan demokrasi di negeri yang kita cintai ? Menjadikan orangtua sebagai teladan adalah baik, tetapi menjadikannya sebagai sandaran karir diri sendiri bukanlah jiwa kemandirian. 

Menghormati orang tua adalah baik, tetapi lebih baik lagi memosisikan orangtua sebagai inspirasi, bukan sebagai jalan privacy dalam meraih posisi. Mendapat posisi karena jalur privacy, bukanlah prestasi   yang bergengsi.

Harapan tidak boleh padam. Tetapi harapan yang diacukan pada sebuah jalan dan koridor yang keliru, sudah tentu akan menjadi sebuah harapan palsu. Harapan kebaikan dan kemajuan demokrasi itu, sejatinya  perlu tetap disandarkan pada arah dan gerak perjalanan politik yang memang senafas dengan ruh kedemokrasian itu sendiri. 


Di sinilah, kita bisa melihat, bahwa tumbuhkembang demokrasi di Indonesia, akan sangat bertumpu pada proses demokratisasi sikap dan tindakan, serta pola pikir masyarakat Indonesia itu sendiri.

Kita semua berharap, mi'raj keadaban dalam berdemokrasi, benar-benar akan bangkit, tumbuh kembang dan juga mekar seiring perjalanan kesadaran dan kedewasaan kita, dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara ini. 

Mi'raj keadaban dalam berdemokrasi, yang kita maksudkan ini, yakni naik-meningkat, melesat menuju kualitas keadaban dalam demorkasi yang matang dan dewasa !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun