Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran kepala Madrasah di era Disrupsi

20 Juni 2020   03:51 Diperbarui: 20 Juni 2020   04:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pertanyaan ini menarik untuk dijawab. Kendati bukan satu-satunya masalah dalam penyelenggaraan layanan pendidikan, tetapi masalah ini, hendaknya dapat dijadikan bahan renungan dan pemikiran oleh setiap orang yang mendapat amanah memangku pimpinan di sebuah lembaga pendidikan. Setidaknya, dengan memahami pernyataan itu, kita dapat memerahakan agenda dan problematika dunia pendidikan, yang selanjutnya perlu dihadapi dan diselesaikan oleh seorang tenaga pendidikan.

Setidaknya ada dua kata kunci pokok, yang perlu dicermati dengan seksama. Konsep kunci pertama, adalah masalah disrupsi. Gangguan, dalam pengertian sederhana, yakni hadirnya peubah kuat di era modern yang memberikan tantangan, tuntutan dan atau tekanan kepada dunia pendidikan. Kehadiran peubah itu, kemudian memaksa dunia pendidikan untuk mengoreksi model, dan strategi layanan pendidikan. Satu diantara peubah besar yang dihadapi itu adalah masalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Disadari atau tidak, kehadiran TIK dalam kehidupan kita, sudah merambah dan mempengaruhi hampir seluruh kehidupan manusia, baik aspek publik maupun domestik. termasuk di dalamnya adalah masalah layanan pendidikan. Akibat dan implikasi dari hal itu, adalah sangat jelas dan nyata, yaitu butuh keseriusan dari semua pihak untuk beradaptasi dengan lingkungan pendidikan yang baru.

konsep kedua yang perlu dicermati, yakni konsep madrasah, dalam frase "kepala madrasah". Konsep madrasah, adalah konsep yang mengandung dua imajinasi, yaitu (1) lembaga pendidikan, dan (2) lembaga - atikan moral keagamaan.  Madrasah bukan sekedar lembaga pendidikan (sekolah) tetapi termuati imajinasi konseptual yang tegas, jelas dan nyata, yakni sebagai lembaga pendidikan moral keagamaan.

Sehubungan hal itu, maka yang dimaksud dengan kepala madrasah itu, bukan sekedar memberikan layanan pendidikan, layanan pelatihan, layaann penerampilan, tetapi juga terbebani untuk melakukan layanan penguatan karakter. Konsep dan pemaknaan inilah yang perlu disadari, dan dikembangkan oleh seorang pemangku amanah sebagai Kepala dalam sebuah lembaga pendidikan.

Selanjutnya, kita tidak memaksukan istilah kepala madrasah untuk membicarakan lembaga pendidikan yang bernama madrasha. Istilah kepala madrasah ini, pun dimaksudkan pula untuk menyentil nama Kepala Sekolah. Artinya, sesiapapun  dia  yang bertugas sebagai pimpinan pada sebuah lemabaga pendidikan, baik itu di sekolah atau madrasah, layan untuk menelaah wacana ini.

Wacana yang disajikan adalah kolaborasi, antara orang yang memiliki pengalaman dan pernah dinobatkan sebagai Kepala Madrasah terbaik tingkat Nasional. Dr. H. Asep Encu, M.Pd., adalah kepala madrah terbaik di Jawa Barat, dan menjadi Kepala Madrasah terbaik nasional di tahun 2019. Beliau berkolaraboasi dengan penulis lainnya, yang memiliki pengalaman prakti sebagai wakil kepala dan juga guru.

perpaduan antara orang yang berpengalaman memimpin dan orang yang pernah dipimpin, menghadirkan tulisan kritis sekaligus solutif dalam memeacahkan masalah manajemen pendidikan. 

Semoga bermanfaat ! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun